“Dengan kekuatan kebenaran kata-kata Sang Triratna yang mulia, semoga (halangan-halangan) disingkirkan! Semoga semua kejahatan, seperti para musuh, penghalang-penghalang, gangguan-gangguan, dan segala kondisi yang tak diinginkan dapat ditenangkan! Semoga kedelapan puluh ribu jenis halangan ditenangkan, bebas dari semua penghalang yang membahayakan, semoga tercapai yang diinginkan dan menjadi unggul segalanya, semoga selamat sejahtera, bahagia juga hadir di sini!” – Ibu yang Terberkahi, Esensi Penyempurnaan Kebijaksanaan (Sutra Hati) –
Hampir dua tahun lebih lamanya kita hidup dalam bayang-bayang pandemi. Seiring dengan berkurangnya jumlah kasus dan pembagian vaksin, rasa was-was mulai mereda di penghujung 2021. Itu adalah kebajikan kita yang sudah mulai berbuah.
Namun, munculnya virus varian baru dan kenaikan jumlah kasus di awal tahun ini adalah pengingat bahwa perjuangan kita belum selesai. Selain vaksin booster untuk melindungi tubuh, kita juga perlu booster kebajikan kolektif untuk terus meredakan buah karma buruk dan menghimpun kebajikan besar bersama-sama. Tujuan akhirnya masih sama, yaitu menciptakan kondisi baik yang mendukung perjalanan kita melatih batin demi kebahagiaan semua makhluk.
Mari kita perkuat kebajikan yang telah dihimpun dan percepat pemulihan dunia dengan berpartisipasi dalam Tolak Bala KCI 2022!
Apa itu Puja Tolak Bala?
Tolak berarti menghindar dan menjauh; bala berarti malapetaka, halangan, kemalangan, dan bencana. Puja Tolak Bala adalah serangkaian praktik pemurnian kesalahan dan pengumpulan kebajikan sebagai upaya untuk menghalau malapetaka dan mendatangkan kesejahteraan bagi semua makhluk.
Bagaimana Puja Tolak Bala bisa menghalau malapetaka?
Segala malapetaka yang kita alami merupakan buah karma buruk yang telah kita perbuat. Sebaliknya, segala bentuk keberuntungan dan kebahagiaan adalah buah karma baik kita.
Dalam Puja Tolak Bala, kita menghaturkan persembahan kepada Triratna dengan penuh keyakinan serta melafalkan doa-doa bajik yang dilandasi tekad untuk menolong semua makhluk. Ini adalah karma baik besar yang kekuatannya luar biasa. Jika dilakukan bersama-sama dengan penuh keyakinan, praktik ini dapat mengatasi segala penghalang karma kita dan menjadi sebab kebahagiaan bagi semua makhluk.
Apa yang dilakukan di Tolak Bala 2022?
Selama 6 hari, Sangha Monastik KCI akan melakukan serangkaian puja untuk menghalau segala penghalang dan menghimpun kebajikan bagi semua makhluk di tahun 2022.
Pada akhir puja, akan dilakukan konsekrasi air berkah dan pembacaan nama dedikasi dari para donatur. Seluruh aktivitas bajik ini juga akan didedikasikan bagi kesehatan & kesejahteraan para Guru, semua makhluk serta Indonesia akan segera pulih dari segala macam penghalang.
Bagaimana Berpartisipasi dalam Tolak Bala 2022?
Donasi Rp 103.022,-per nama dedikasi*
Salurkan dana ke
BCA Virtual Account
04023168168 a.n. Manajemen Alur Hidup
*Donatur akan mendapatkan air berkah yang didoakan Sangha KCI selama Puja Tolak Bala.
Persediaan terbatas.
Info lebih lanjut & konfirmasi dana: Call Center KCI (081573210000)
Nama Dedikasi, bisa klik disini
Baca juga:
Tim Astrologi KCI telah menganalisis peruntungan 12 shio menggunakan metode kuno dari India Utara. Metode ini juga merupakan basis astrologi dalam Kalachakra Tantra yang diajarkan oleh Buddha.
Bagaimana Tolak Bala bisa menghilangkan kesialan (Ciong)?
Tolak bala sangat erat kaitannya dengan hukum karma. Penekanannya adalah terhadap praktik purifikasi (pemurnian terhadap karma buruk) dan penghimpunan kebajikan secara intensif. Jadi, sebenarnya tolak bala bukan berarti menghilangkan kesialan dengan tanpa upaya begitu saja, melainkan merupakan upaya menolak halangan melalui serangkaian praktik purifikasi dan penghimpunan kebajikan secara intensif tersebut.
Pesan Y.M. Biksu Bhadra Ruci mengenai Tolak Bala
Ciong lebih kurang adalah klesha itu sendiri, yang darinya kita mengumpulkan karma dan dari sanalah kemudian datang berbagai musibah atau bala yang bersesuaian dengan karma kita. Sumber dari semua klesha ini adalah sikap mementingkan diri sendiri, sikap merasa diri lebih penting, lebih baik, lebih mulia. Inilah sumber semua derita nestapa dalam hidup kita. Klesha, terutama sifat mementingkan diri sendiri serta penderitaan akibat buah karma kita, inilah yang kita tolak dalam upacara Tolak Bala ini.