Berkaca pada kondisi pandemi COVID-19 yang bukannya semakin mereda, malahan semakin melonjak kasusnya kian hari, sepertinya Tahun Baru Imlek ini akan punya kisah yang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Rasanya sulit pulang ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga. Tidak cuma risiko terpapar COVID-19 saat di perjalanan, kita sendiri pun bisa menjadi carrier virus COVID-19 dan menularkannya pada sanak keluarga tercinta kita di rumah.
Bukan hanya harapan untuk berkumpul dengan sanak keluarga saja yang kandas, momen berburu (hunting) kebutuhan khas Tahun Baru Imlek seperti baju baru, kue keranjang, ataupun angpau rasanya juga perlu diurungkan. Pertama, barangkali kondisi perekonomian kita masih belum stabil akibat dampak COVID-19. Kedua, di tengah himbauan pemerintah untuk melakukan physical distancing, rasanya juga tidak bijak jika kita pergi ke sana-sini untuk berburu kebutuhan yang sebenarnya tak begitu mendesak itu.
Tahun Baru Imlek kali ini rasanya penuh dengan ketidakpastian. Tidak pasti pulang, tidak pasti bertemu keluarga, tidak pasti belanja baju baru, tidak pasti berburu angpau, tidak pasti berburu stok kue keranjang, dan juga tidak-pasti-tidak-pasti yang lainnya. Jika kita dapat menunjuk dalangnya, kita mungkin akan serempak menunjuk COVID-19. Namun, jika kita kembali merenung sejenak, sebenarnya keadaan dunia memang sedang tidak baik-baik saja. Bukan hanya COVID-19, berbagai kemalangan seperti datang bertubi-tubi tanpa ampun. Sebut saja, politik yang tidak sehat di Amerika, kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182, gempa dan banjir di berbagai tempat, serta erupsi Gunung Merapi dan Semeru. Ketimbang berburu kebutuhan khas imlek, rasanya kita lebih butuh kondisi dunia yang aman, damai, dan sentosa.
Kerahkan Upaya untuk Dunia yang Kita Idam-Idamkan
Dunia aman, damai, sentosa yang kita idam-idamkan tidak muncul begitu saja. Kondisi tersebut tidaklah turun dari langit. Semua hal dapat terjadi karena adanya sebab. Bahkan untuk tersajinya mie instan saja kita perlu memasaknya terlebih dahulu, apalagi dengan kondisi genting dan berskala global seperti ini? Tentu kita perlu melakukan upaya. Bukan upaya yang biasa-biasa saja, melainkan upaya yang luar biasa kuat. Nah, upaya kuat apa yang perlu dilakukan?
Ketika menjelang imlek, banyak orang berbondong-bondong ke vihara ataupun kelenteng untuk melakukan kebajikan dengan melakukan sembahyang ciong. Sembahyang ciong biasanya diperuntukkan bagi seseorang yang mengalami kesialan berdasarkan ramalan shio. Saat menjelang imlek, akan ada satu shio yang mendominasi. Nah, bagi shio-shio yang diprediksi akan punya hubungan kurang baik dengan shio dominan tersebut (ciong), maka sebaiknya melakukan sembahyang ciong agar terhindar dari kesialan-kesialan yang mungkin menghampiri pada tahun tersebut. Sebenarnya, sembahyang ciong sendiri merupakan praktik pengumpulan karma baik dan purifikasi karma buruk seorang individu. Untuk lebih jelasnya, silakan baca Tolak Bala, Ciong, dan Hukum Karma – Kilas Balik Tolak Bala KCI.
Kalau ingin membahas soal sembahyang ciong dan kesialan, sepertinya semua orang tanpa terkecuali mengalami kesialan pada tahun 2020 lalu gara-gara pandemi. Jika kondisi dunia masih tetap memprihatinkan seperti ini, tidak peduli apapun hasil ramalan shio, rasa-rasanya semua orang akan mengalami kesialan. Bisa dikatakan semua orang mengalami ciong!
Jika ditelusuri dalam Buddhisme, kejadian ciong bersama ini sebenarnya tidak lain dan tidak bukan adalah buah karma buruk kolektif kita yang sedang matang. Di dalam Buddhisme, dikenal istilah buah karma kolektif, yakni sebuah kejadian yang menimpa banyak orang karena adanya kondisi-kondisi dan sebab-sebab yang dihimpun bersama. Jadi, dalam kasus sekarang kita ini, sembahyang ciong yang biasanya hanya bertujuan untuk mempurifikasi karma buruk seorang individu masih belum cukup untuk menghalau buah karma buruk kolektif kita. Jadi, apa sih yang sebenarnya kita butuhkan? Apa yang perlu kita hunting saat imlek ini sebagai pengganti baju baru, angpau, ataupun kue keranjang?
Lakukan Kebajikan demi Keberuntungan
Agar kondisi yang tak beruntung dapat dinetralkan, maka kita perlu melakukan purifikasi. Tidak cukup dengan melakukan purifikasi, kita juga perlu menghimpun kebajikan untuk dapat menciptakan kondisi-kondisi yang menguntungkan. Dengan kata lain, kita perlu menciptakan dua sebab, sebab untuk menghilangkan kondisi ketidakberuntungan sekaligus sebab untuk menciptakan kondisi yang beruntung dan membahagiakan.
Namun, seperti yang telah disinggung sebelumnya, kondisi yang kita alami sekarang (COVID-19 beserta bencana di mana-mana) adalah buah karma kolektif kita. Ini berarti kondisi tersebut berkaitan dengan faktor karma banyak orang. Untuk itu, diperlukan upaya besar dan kuat yang datang tidak hanya dari segelintir orang, melainkan orang banyak.
Nah, setelah bahas sana-sini, akhirnya kita sampai pada kesimpulan bahwa yang perlu kita hunting adalah kebajikan. Jadi, targetnya sekarang bukanlah berapa jumlah baju baru yang kita punya, jumlah nominal angpau yang kita hunting, ataupun stok kue keranjang yang ada di rumah, melainkan berapa jumlah kebajikan yang telah kita himpun.
Melakukan kebajikan adalah bekal bagi kebahagiaan kita sendiri dan semua makhluk. Khususnya di saat kita menghadapi serentetan kemalangan ini, melakukan kebajikan jadi semakin mendesak untuk dilakukan. Siapa yang tahu kalau besok-besok kita atau orang yang kita cintai terinfeksi virus COVID-19 atau tertimpa bencana? Bukannya menyumpahi, tapi ini jelas merupakan kemungkinan yang tidak mampu dihindari jika kita melihat keadaan dunia kita sekarang. Harapan kita hanya satu, yakni menghimpun kebajikan kolektif sebesar dan sekuat mungkin. Pertama, kebajikan bisa menghalau kemungkinan-kemungkinan kemalangan yang akan datang. Kedua, kalaupun misalnya kita benar-benar tertimpa kemalangan, kita sudah punya sedikit bekal simpanan kebajikan untuk menghadapinya.
Lebih jauh lagi, manfaat dari kebajikan tidak hanya mampu menghalau COVID-19 serta berbagai bencana atau halangan lainnya di kehidupan ini saja. Lebih dari itu, jika dilakukan dengan motivasi yang tepat, manfaat dari kebajikan bisa memberikan kebahagiaan yang lebih berarti dan berjangka waktu lebih panjang. Misalnya saja, kita bisa membangkitkan motivasi untuk mendapatkan bentuk kelahiran manusia di kehidupan mendatang, selalu bertemu dengan Buddhadharma dalam setiap kehidupan kita, selalu memiliki kesempatan untuk berpraktik Dharma, dan bahkan beraspirasi untuk bebas dari samsara dan mencapai Kebuddhaan demi semua makhluk. Ketika kita bersama-sama melakukan kebajikan kolektif dengan motivasi bajik seperti ini, karma yang kita himpun semakin kuat dan kita juga menciptakan sebab untuk terlahir kembali dalam komunitas bajik yang memiliki tujuan yang sama. Jadi, tunggu apa lagi? Segera lakukan kebajikan, kebajikan kolektif yang kuat!
Bagaimana Caranya Menghimpun Kebajikan Kolektif?
Setiap tahun, keluarga besar Kadam Choeling Indonesia rutin mengadakan pengumpulan kebajikan kolektif dalam Puja Tolak Bala. Puja ini dirancang secara khusus berdasarkan tradisi yang berfondasi pada hukum karma, khususnya bagian purifikasi karma buruk kolektif dan penghimpunan karma baik kolektif. Dengan turut berpartisipasi dalam Puja Tolak Bala ini, berarti kita juga menghimpun kebaikan bersama-sama dengan seluruh keluarga besar KCI.
Tahun ini, meski terbatas pandemi, Puja Tolak Bala tetap dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya dengan dipimpin oleh para Sangha KCI dari Biara Indonesia Tuṣita Vivaraṇācaraṇa Vijayāśraya.
Sangha KCI secara khusus melatih diri untuk motivasi agung dalam melakukan setiap aktivitas, yaitu demi kebahagiaan semua makhluk. Karena motivasinya yang begitu besar, tentunya kekuatan kebajikannya akan berbanding lurus. Melakukan kebajikan bersama-sama dengan Sangha KCi menjadi kesempatan bajik yang luar biasa bagi kita semua. Dengan meneladani sikap luhur yang sama, sudah seyogyanya juga kita berpartisipasi dengan motivasi yang sama-sama besar, yaitu demi kebahagiaan semua makhluk.
Mari kita sambut Tahun Baru Imlek Kerbau Logam 2021 dengan pengumpulan kebajikan kolektif yang luar biasa kuat agar segala bencana dan ketidakberuntungan dapat segera dihalau dan berbagai sebab keberuntungan dan kebahagiaan bagi kita dan semua makhluk dapat tercipta. Mari siapkan diri kita untuk hunting kebajikan dan bertempur menghalau kemalangan serta menjemput keberuntungan bagi semua makhluk pada Puja Tolak Bala 2021!