JAKARTA, 17 Maret 2016—Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim Nusantara (YPPLN) dan Kadam Choeling Indonesia mengundang Yang Mulia Drepung Tripa Khenzur Lobsang Tenpa Rinpoche untuk melakukan kunjungan dan memberikan pengajaran di Indonesia sepanjang bulan Maret 2016. Ini akan menjadi kunjungan beliau yang kedua setelah pertama kali datang di tahun 2008. Rinpoche sendiri merupakan salah satu pembimbing spiritual KCI sejak tahun 2000 dan merupakan salah satu guru tahbis bagi para anggota sangha KCI.
Guru besar yang memegang titel lengkap Drepung Tripa Khenzur Shyungpa Lharampa Geshe Lobsang Tenpa adalah pemangku takhta Drepung, salah satu biara universitas monastik terbesar di Tibet yang seringkali disebut sebagai Nalanda kedua. Drepung didirikan pada tahun 516 M. Dengan kata lain, Drepung telah memegang silsilah sepanjang 600 tahun. Saat ini, kurang lebih 5000 orang bhiksu tengah belajar di Drepung di bawah bimbingan Rinpoche. Beliau juga merupakan murid langsung dari kedua tutor pribadi Yang Mulia Dalai Lama XIV dan telah menempuh pendidikan filsafat Buddhis hingga lulus dengan gelar Geshe Larampa, gelar tertinggi yang hanya diberikan untuk lulusan dengan nilai terbaik.
Di Indonesia, Rinpoche sempat berkunjung ke Candi Muaro Jambi, salah satu situs peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Beliau juga berbicara mengenai “Karma menurut Empat Pandangan Filosofis Buddhis” pada tanggal 12-13 Maret 2016 di Gedung Prasadha Jinarakkhita, Jakarta. Acara ini dihadiri lebih dari 300 orang. Di sini, peserta mendapatkan penjelasan yang mendetail dan sistematis mengenai prinsip-prinsip hukum sebab-akibat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, pada tanggal 14-19 Maret 2016, Rinpoche juga membimbing kelas intensif mengenai “Empat Kebenaran Mulia” untuk bhiksu maupun umat awam di Jakarta. Topik ini merupakan yang pertama kali diajarkan oleh Buddha Gautama setelah beliau mencapai penerangan sempurna. Topik ini mengupas tuntas realitas hidup dan mengajarkan cara untuk terbebas dari penderitaan.
Kegiatan Rinpoche berikutnya adalah pemberian inisiasi Tara Hijau tanggal 20 Maret 2016 di Prasadha Jinarakkhita, Jakarta. Setelah itu, beliau akan melakukan serangkaian upacara pemberkatan tanah milik Pusdiklat Indonesia Syeydrub Nampar Gyelwei Ling di Malang pada tanggal 21-25 Maret 2016. Pusdiklat ini akan menjadi institusi pendidikan pertama yang menyatukan ajaran Buddhisme sutra dan tantra di Asia Tenggara. Pusdiklat ini juga sekaligus akan menjadi institusi monastik tempat mempelajari dan merealisasikan ajaran-ajaran mendalam dari filsafat Buddhis.
Rinpoche juga akan kembali berbicara mengenai “Berlindung” pada tanggal 26-27 Maret 2016 di Gedung Prasadha Jinarakkhita, Jakarta. Acara ini terbuka untuk umum, baik umat Buddhis maupun non-Buddhis.
Dengan kehadiran YM Drepung Tripa Khenzur Lobsang Tenpa Rinpoche di Indonesia, kita semua berharap ajaran yang disampaikan Beliau dapat memberikan pemahaman-pemahaman mengenai nilai-nilai filsafat Buddhis yang damai dan penuh kasih sehingga menemukan kedamaian hati dan terinspirasi untuk membawa kebahagiaan bagi banyak orang.
Narahubung:
Karina Chandra
(Humas Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim Nusantara)
HP: +6285838131779
Email: info@lamrimnesia.org