Di tengah pandemi COVID-19 ini, sungguh sebuah berkah luar biasa telah diberikan oleh para guru bagi kita semua. Retret Lamrim daring tahun ini yang akan berlangsung dari tanggal 3-14 Agustus dalam bimbingan Guru Dagpo Rinpoche telah dimulai. Adanya teknologi pun memungkinkan kita mengikuti retret bersama-sama dengan saudara kita dari berbagai negara. Retret kali ini diikuti oleh 600 lebih peserta dari Biara Dagpo dan berbagai pusat Dharma yang mendengarkan dalam bahasa Inggris, Tibet, Belanda, Perancis, dan tak terkecuali dari Indonesia. Secara khusus, 236 peserta orang Indonesia berkesempatan untuk memperoleh amerta Dharma dari guru kita, Guru Dagpo Rinpoche. Siaran bahasa Indonesia ini difasilitasi oleh komunitas Kadam Choeling Indonesia.
Tanggal 3 Agustus kemarin, retret resmi dibuka oleh Guru Dagpo Rinpoche dengan mengingatkan kita untuk senantiasa membangkitkan motivasi bajik dalam mengikuti retret hingga beberapa hari ke depan. Biarpun dilaksanakan secara daring, kita harus bersyukur karena kita tetap bisa melaksanakan retret di tengah pandemi. Beliau mengingatkan kita bahwa penting bagi kita untuk memanfaatkan kondisi retret sebaik mungkin karena waktu kita di dunia ini tidaklah banyak. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa ketika retret, kita bisa menjaga motivasi kita secara menyeluruh mulai dari awal hingga akhir retret. Dengan cara demikianlah, kita bisa membuat retret singkat ini menjadi sangat bermakna bagi diri kita.
Terkait dengan retret tahun ini, Guru Dagpo Rinpoche menyampaikan lebih lanjut bahwa kenyataan kita kini bisa mendapat kesempatan mengikuti retret perlu kita manfaatkan sebaik mungkin agar kita bisa memperoleh buahnya. Kita mesti mengingat bahwa tugas kita adalah mengatasi penderitaan semua makhluk dan memberikan kebahagiaan bagi mereka. Oleh karena itu, kita harus berupaya untuk mengatasi tiga racun batin yang ada di kesinambungan batin kita saat ini dengan menerapkan penawarnya melalui praktik spiritual yang kita latih dalam retret kali ini. Hanya dengan cara demikianlah, kita bisa mengatasi penderitaan kita berikut makhluk lainnya. Dengan berupaya membuat batin kita tak mengembara dalam retret ini, kita bisa fokus melatih pola berpikir yang tidak keliru. Memiliki pola pikir yang tepat inilah yang akan sangat bermanfaat bagi diri kita di saat menemui kesulitan, terutama di masa-masa seperti ini.
Guru Dagpo Rinpoche juga menyemangati kita untuk bertekad mengendalikan batin dan berupaya menolong orang lain untuk mengendalikan batin mereka sendiri. Hal ini sebab satu-satunya orang yang bisa menjaga, mengubah, maupun meningkatkan kapasitas batin kita dan makhluk lain adalah diri masing-masing. Demi memaksimalkan manfaat yang bisa didapat, Beliau juga mengimbau peserta untuk mengikuti jadwal retret sebaik mungkin agar bisa memperoleh pengalaman langsung dalam pengembangan batin dan kondisi pendukung yang baik bagi batin kita.
Sebelum menutup sesi pembuka retret, Guru Dagpo Rinpoche mengutip perkataan Arya Shantidewa untuk mengingatkan kita akan tugas terpenting dalam retret ini: “Tugas apa lagi yang lebih penting dibandingkan menjaga batin kita sendiri?”
Semoga kita semua dapat memanfaatkan waktu retret yang tak ternilai ini sebaik-baiknya untuk mencapai realisasi unggul dalam batin kita. Selamat menjalankan retret!
–Grand Buddha Goes To School bersama Y.M.S. Dalai Lama XIV–