Perempuan KCI Menyapa Batik Nusantara
- April 17, 2016
Berbicara mengenai batik, bukan hanya bicara tentang canting dan malam. Kita juga bicara tentang roso, sebagaimana kita memandang batik sebagai sebuah karya bernilai seni. Kita juga bicara tentang nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Bahwa batik lebih dari sekedar motif cantik pada sehelai kain, yang pada akhirnya membawa kita pada sebuah pemahaman, betapa amat sangat pantas kita jatuh cinta lagi dan lagi pada batik.
Bapak Dr. William Kwan bertutur panjang tentang batik, dalam seminar yang diadakan oleh Ikatan Perempuan Kadam Choeling Indonesia (IPKCI) di Bandung (16/04/2016) dengan mengusung tema “Perempuan KCI Menyapa Batik Nusantara”. Seminar ini dihadiri oleh 36 orang anggota IPKCI dan 12 orang peserta bimbingan belajar Nalanda Study Group Bandung.
Pada seminar yang terdiri dari 2 sesi ini, Bapak Dr. William Kwan yang selama 12 tahun terakhir telah mengabdikan diri dalam riset batik nusantara, menjelaskan sekilas tentang sejarah batik, jenis-jenis batik berdasarkan proses pembuatannya, pengenalan beragam motif batik beserta pengkategoriannya. Penjelasan panjang di sesi pertama ini diselingi kisah-kisah menarik tentang pengalaman beliau hingga tak sempat membuat bosan para peserta. Mulai dari cara membedakan batik tulis, batik cap dan jenis batik lainnya, memukau para peserta dengan batik indah buatan seorang nenek 72 tahun, sampai mengenalkan beberapa ragam motif yang bersentuhan dengan aspek sosial budaya; motif mana yang cocok untuk acara apa. Sangat menarik! Pada sesi kedua, para peserta bersama-sama diajak mempraktikkan cara membatik, lalu semua tenggelam dalam keasikan menggunakan canting dan malam.
Dengan mempelajari sejarah batik nusantara dan cara pembuatan batik yang tidaklah mudah, kita diajak melihat nilai-nilai ketekunan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sedari dulu. Nilai ketekunan yang semakin pudar seiring waktu tersebut terlihat dengan semakin minimnya para penggiat batik yang berusia muda. Melalui seminar ini, para generasi muda diharapkan dapat menyadari nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah karya batik. Wawasan yang melahirkan pemahaman untuk menghargainya, mencintainya, dan menjaganya sebagai warisan budaya bangsa.
