Program Pengembangan Pandita yang digaungkan sejak 2 tahun yang lalu akhirnya terwujud dengan dilaksanakannya pelatihan pandita MBI yang dibuka pada 9 Maret 2015. Pandita sebagai ujung tombak di vihara-vihara diarahkan agar mampu berperan lebih dalam hal pelayanan, baik ritual maupun spiritual. Dengan demikian, anggota Sangha dapat memfokuskan diri dalam bina diri, bina monastik. Pelatihan intensif dengan materi berwawasan Buddhayana ini akan mencakup Tiga Yana yang lengkap, otentik, sistematis, teruji, dan berkesinambungan.
“Kau di sini demi SAGIN
Kau di sini demi Buddhayana Indonesia
Kau di sini demi Agama Buddha di Indonesia
Kau di sini demi kemaslahatan orang banyak
Oleh karena itu, You are welcome. Kita nyatakan acara ini dimulai.
Semoga niat baik, aktivitas semua berkembang,
Buddhayana Indonesia, Agama Buddha Indonesia.
Seperti air sungai mengalir mengisi samudera.
Ini adalah awal dari 4 orang menjadi 30 orang menjadi 100 orang, 1000 orang, 1 juta orang.
Mulai dari ini.”
Suhu, 9 Maret 2015, Pembukaan Pelatihan Pandita MBI
Pelatihan intensif untuk Pandita MBI yang berjalan selama 22 hari. Dengan demikian pelatihan pandita angkatan pertama telah rampung. Pada tanggal 29 Maret 2015, diadakan penutupan materi ajaran di Hall Istana Payung Perak. Acara diisi dengan kesan pesan dari para pandita, tim sumartikirti dan juga sepatah dua patah kata dari Suhu Bhadra Ruci. Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat dari Kadam Choeling Indonesia kepada para pandita.
“KCI banyak sekali teks Lamrim, tapi sebenarnya Lamrim kami itu tidak ada di teks melainkan lamrim kami itu di nafas. Lamrim itulah nafas sehari-hari. Lamrim seharusnya seperti itu, mengubah kehidupan sehari-hari.“
Suhu, 29 Maret 2015, Perampungan Pelatihan Pandita MBI