Pengisian Mantra ke Dalam Rupang
Dua hari sejak kemarin Selasa (22/7) Dharma Center Kadam Choeling melakukan pengisian mantra (bahasa Tibet: Zung) ke dalam
rupang (patung) Buddha Sakyamuni dan hari ini Rabu (23/7) mengisi
rupang (patung) Lama Tsongkhapa atau yang disebut juga Je Rinpoche. Tujuan mengisi mantra dalam
rupang adalah sama dengan mengisi stupa, yaitu untuk mengundang semua Guru, Yidam, Buddha, Bodhisatwa, Pelindung Dharma berkenan hadir dan melimpahkan berkah-berkah dari tubuh, ucapan, dan batin Beliau kepada semua mahluk dan secara khusus tempat di sekitar
rupang berada, Kadam Choeling, Indonesia.
Pengisian mantra dipimpin langsung oleh Suhu Bhadra Ruci, di hall center. Pengisian kemarin sebenarnya melalui beberapa tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penutupan. Tahap persiapan terdiri atas pencarian rupang, pencetakan mantra, dan penggulungannya. Pada tahap ini
rupang Buddha Sakyamuni (tinggi sekitar 1 m) dalam posisi duduk dengan mudra
bhumisparsa diundang dari Thailand, sedang
rupang Je Rinpoche (tinggi sekitar 1 m) diundang dari Nepal. Pencetakan mantra dilakukan di Indonesia. Semua mantra dalam tulisan Tibet yang jenisnya lebih dari 25, meliputi mantra Usnisha, mantra Ucapan, mantra Batin, mantra Teratai. Selain mantra ada pula Dharani, Sutra, dan Teks karya Je Rinpoche
Lamrim Chenmo. Proses penggulungan mantra dari lembaran-lembaran kertas menjadi gulungan-gulungan melibatkan banyak anggota dan simpatisan KCB sudah dilakukan sekitar dua bulan yang lalu.
Tahap pelaksanaan yaitu memasukkan mantra dalam
rupang. Mengingat besarnya
rupang yang akan diisi maka dibutuhkan banyak tenaga untuk menahan dan memegang
rupang. Dengan cara dibalikkan lalu dimasukkan berturut-turut dari mantra Usnisha sampai mantra Teratai. Pelaksanaan pengisian satu
rupang membutuhkan waktu sekitar tiga jam.
Tahap penutupan yaitu menutup
rupang yang telah diisi dengan cara merekatkan kain, papan, dan lempengan logam dengan lem pada bagian bawah
rupang tersebut. Khusus untuk
rupang Buddha Sakyamuni diperlukan pengeboran pada bagian bawah untuk memasang baut untuk penyangga agar lebih kuat menahan beban dari dalam rupang.
Semoga dengan kekuatan kebajikan ini dapat melindungi manusia dan kemanusiaan dari kekuatan-kekuatan negatif, menjadi sebab bagi kemakmuran, kesehatan, kedamaian, dan kebahagiaan semua mahluk.[LG]