Pada hari Minggu, 18 Mei 2008 pada pukul 8-13.00 WIB, dalam rangka 100 tahun Kebangkitan Nasional, kelompok anak muda dari kalangan mahasiswa dan aktivis sosial yang bernaung di bawah IndoWYN (Indonesia World Heritage Youth Network) menyelenggarakan kampanye mendukung pelestarian warisan budaya bangsa terutama Candi Borobudur. Spanduk berisi 14.125 cap tangan tersebut dari beberapa titik kampanye di beberapa kota tersebut telah digabungkan dan diselimutkan di kaki Candi Borobudur dan kanan kiri tangga pintu masuk sebelah timur. Spanduk tersebut akan dipasang sampai pada tanggal 31 Mei 2008 bersamaan dengan Hari Raya Waisak. Momen tersebut sebagai symbol semangat generasi muda untuk melestarikan Candi Borobudur.
Bersama 140 spanduk yang berisi 14.125 cap telapak tangan itu juga diluncurkan brosur pelestarian ?Saya Sudah ke Borobudur? dalam dua bahasa di pelataran candi tersebut. Direktur Peninggalan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) RI, Soeroso, juga ikut mengecap telapak tangan serta membubuhkan tanda tangannya di atas lembaran kain spanduk putih. Diikuti Junus Satrio Atmodjo (Kepala Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan Depbudpar RI), Himachuli Gurung (Programme Specialist UNESCO Jakarta), Bhiksu Bhadra Ruci (pendiri Yayasan Dharma Centre Kadam Choeling) dan Marsis Sutopo (Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur), serta Lenny Hidayat (Koordinator IndoWYN). Soeroso mengatakan, Indonesia sebenarnya sangat kaya dengan peninggalan-peninggalan. Sekarang adalah bagaimana menata semua itu untuk kemudian dapat menjadi lebih lestari, serta meningkatkan apresiasi masyarakat agar dapat lebih mengenal dan menghargai peninggalan-peninggalan nenek moyangnya. ?Seperti yang dilakukan Indonesia World Heritage Youth Network (IndoWYN) yang mengadakan kampanye kebudayaan 10 ribu cap tangan dan brosur pelestarian untuk Borobudur sebagai warisan budaya dunia di Indonesia,? katanya. Kepada wartawan, Lenny Hidayat di antaranya mengatakan kampanye kebudayaan ini dilakukan secara serentak di 16 universitas yang tersebar di 17 titik di 5 kota di Indonesia, yakni Medan, Jakarta, Bogor, Bandung dan Yogyakarta, 5-15 Mei 2008 lalu. Kampanye ini melibatkan ratusan sukarelawan, dan berhasil mendapatkan dukungan dari 14.125 kaum muda. Dikatakannya, kegiatan ini juga ingin menunjukkan bahwa sebenarnya di 100 Tahun Kebangkitan Nasional di Indonesia ini kaum mudanya bangkit, bangkit untuk budaya Indonesia.
IndoWYN memberikan brosur pelestarian kepada PT.Taman Wisata Borobudur sebagai wujud penawaran solusi karena pada kenyataannya telah terjadi kemerosotan yang cukup tajam karena pengunjung cenderung tidak terlalu peduli dengan nilai-nilai Borobudur yang sebenarnya sangat menarik untuk diketahui karena Borobudur merupakan salah satu culture Heritage dunia namun kita cenderung tidak melakukan apa-apa terhadapnya.[Iin]