Sesuai dengan “petunjuk teknis” kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan, Grup Brayan-Medan juga melaksanakan Fang Shen (fang: melepas; shen: nyawa/kehidupan). Wilayah Medan dan sekitarnya, untuk ke depannya, sebenarnya dicanangkan oleh YM Suhu sebagai pusat konservasi satwa liar dan langka, berhubung lokasinya yang masih memiliki banyak hutan-hutan lindung dan cagar alam. Visi ke depan itu dimulai dengan kegiatan fang shen rutin, yang dilaksanakan pertama kali pada hari Minggu, tanggal 20 April 2008. Makhluk-makhluk yang dilepas ke alam bebas terdiri dari 228 burung pipit, 12 ekor perkutut, dan 4 ekor parkit, yang dilepas di areal tanah kosong yang di terdapat di dalam komplek perumahan elit Graha Metropolitan, Helvetia, Medan.
Kegiatan berikutnya dilancarkan pada hari libur yang bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Sedunia, yaitu pada hari Kamis tanggal 1 Mei 2008. Bertempat di kediaman pribadi salah satu anggota, Grup Brayan-Medan melakukan persembahan penerangan sebanyak 1,076 pelita yang dikumpulkan dari hasil berdana anak-anak Brayan-Medan. Kegiatan mempersembahkan pelita?atau yang acap disebut “tiam teng” (dian deng) oleh orang Medan ini?dirangkai dengan Puja Heart Jewel bersama, sehingga persembahan pelita ini dilakukan dengan mengambil perlindungan kepada Tri Ratna dan dipersembahkan kepada para Buddha.
Selain fang shen dan mempersembahkan pelita, Brayan-Medan juga turut berpartisipasi dalam kegiatan kampanye konservasi warisan budaya dunia yang diusung oleh Indonesia World Heritage Youth Network (IndoWYN). Pengumpulan cap tangan anak muda Medan yang peduli dengan warisan budayanya akan dilangsungkan di Lapangan Parkir EI School, Jl. Pattimura No.421 (sebelah kafe The Traders), Medan. Kegiatan ini dilaksanakan berbarengan dengan acara Gerak Jalan memperingati 100 Tahun Kebangkitan Nasional yang diadakan oleh Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Sumatera Utara (KMB-USU).
Dengan sejumlah kegiatan yang sudah dan akan dilaksanakan tersebut, semoga kita semua dapat dengan segera menyongsong kebangkitan spiritual setinggi-tingginya, demi kebaikan semua makhluk, khususnya ibu-ibu kita di bumi pertiwi nusantara. [joly]