Berikut sekilas isi perbincangan antara Suhu Bhadra Ruci dan Sangha Kadam Choeling dengan YM Gaden Rinpoche pada kunjungan perdana Beliau, Rabu sore, 5 Maret 2014:
Suhu bercerita kepada Gaden Rinpoche bahwa Sangha Kadam Choeling memiliki kelas filsafat buddhis (Tib. Tshen nyid). Gaden Rinpoche sangat senang mendengar banyak yang bisa berbahasa Tibet karena Beliau punya keyakinan bahwa Dharma akan berkembang di Indonesia. Salah satu faktor pendukungnya adalah banyak orang bisa berbahasa Tibet. Dalam sesi bincang santai, Gaden Rinpoche sempat mendorong salah satu anggota Sangha Kadam Choeling untuk ngobrol dalam bahasa Tibet, tapi banyak anggota Sangha yang masih malu-malu. Akhirnya, Bhante Adendang mewakili Sangha berbicara kepada Gaden Rinpoche.
Gaden Rinpoche menjelaskan bahwa beliau berasal dari Biara Gaden, tapi tidak sama dengan Biara Gaden yang didirikan oleh Je Tsongkhapa. Biara Gaden Rinpoche letaknya di Qing Hai, yang dahulu masuk wilayah Kham di Tibet. Ada sekitar 130 biksu di sana. Di biara Gaden Rinpoche juga terdapat sekolah dari kelas satu hingga kelas enam, sama dengan sekolah Dhakpo Thosamling yang ada di Biara Dagpo Shedrup Ling di Kullu, India. Suhu sempat menunjukkan foto-foto Biara Dagpo kepada Gaden Rinpoche.
Gaden Rinpoche sendiri terhitung sudah dua belas kali mengunjungi Indonesia. Rinpoche senang berkunjung ke Indonesia karena warga agama mayoritasnya baik-baik. Beliau bisa masuk Indonesia kalau tidak salah berkat Zurmang Garwang Rinpoche karena biara Gaden Rinpoche lokasinya berdekatan dengan biara Zurmang Garwang Rinpoche yang beraliran Kagyu.
Gaden Rinpoche sudah mengunjungi banyak kota di Indonesia, antara lain Semarang, Medan, Surabaya, dan Jakarta. Bhante Aden sempat menanyakan apakah Rinpoche hanya berkeliling ke kota-kota besar saja, jadi hanya sering ketemu dengan orang-orang cina yang buddhis saja? Penjelasan Gaden Rinpoche mengatakan tidak juga, karena Beliau pernah diajak muridnya ke Kopeng, dekat Semarang. Di sana konon daerahnya merupakan lokasi paling tinggi dan di sana ada 400 orang buddhis yang merupakan warga setempat. Gaden Rinpoche sendiri sangat terkesan dengan kunjungan ke Kopeng. Di sana Beliau mengamati bahwa orang-orangnya sering membaca mantram Tara dan juga mantram Om Mani Padme Hum. Gaden Rinpoche malah menyarankan agar Suhu dan Sangha Kadam Choeling bisa berkunjung ke Kopeng. Beliau sebagai orang Tibet sudah pernah ke sana, seharusnya orang-orang Indonesia sendiri juga berkunjung ke sana.
Bincang-bincang bersama di dalam Aula Istana Payung Perak berlanjut dengan undangan makan malam oleh Suhu kepada Gaden Rinpoche. Selepas makan malam, seluruh anggota Sangha monastik Kadam Choeling Indonesia melakukan puja bersama-sama dengan tamu kehormatan malam itu. Puja yang dilakukan adalah puja protektor dan sedikit tambahan untuk didengarkan kepada Gaden Rinpoche, lalu ditutup dengan Dasar Semua Kebajikan. Selesai puja, para sramana buddhis itu berfoto bersama dan tak lupa Suhu Bhadra Ruci selaku tuan rumah memberikan persembahan kenang-kenangan sekaligus tanda persahabatan kepada Gaden Rinpoche berupa sebuah rupang Prajnaparamita khas buatan Indonesia.