Dialog Antar Keyakinan antara Frater Katolik dan Biksu Buddhis

  • November 23, 2013

Pada Kamis, 21 November 2013, Sangha Kadam Choeling mengunjungi Seminari Tinggi Surya Wacana yang terletak di kota Malang, Jawa Timur. Sepuluh orang biarawan buddhis dalam jubah merah maron disambut oleh frater-frater Katolik berjubah putih. Kunjungan terjadi pada hari Kamis, yang merupakan hari libur rutin para frater. Para Sangha Kadam Choeling ditemani oleh Frater Sandro, kepala bagian hubungan eksternal, serta Romo Kristo, bagian pembinaan SDM.

Seminari SVD bersebelahan dengan kompleks biara ordo lain, yaitu Orde Carmel dan sebuah kompleks biarawati. Untuk mencapai kompleks biara mereka, kita harus berjalan terus hingga ke jalan buntu. Jadi, kompleks mereka ada di penghujung jalan sehingga terpencil dan berbatasan langsung dengan permukiman warga model perumahan. Kompleks dan asrama ini hijau dan sejuk karena tanaman, terkesan menarik diri dari hingar bingar dunia luar. Bangunan bergaya antik dan tidak ditemukan pendingin ruangan.

Setelah tur singkat mengelilingi kompleks, para biarawan berjubah merah dan putih berkumpul dalam ruangan kelas untuk berdiskusi mengenai biara masing-masing. Sesi ini dihadiri oleh pejabat tertinggi seminari, yaitu rektor seminari yang disebut Romo Agung. Diskusi dihadiri oleh sekitar 30 orang frater, dengan ruang kelas 75% terisi. Presentasi dibuka dengan sejarah SVD d dunia, SVD di Indonesia, dan kehidupan biarawan di Seminari SVD.

Seminari, mereka jelaskan sebagai tempat untuk memupuk benih biarawan katolik yang puncaknya adalah seorang Romo atau Pastur. Jenjang untuk menjadi seorang Pastur Katolik sekitar 10 tahun. Menjadi seorang pastur katolik adalah panggilan dan kehidupan sebagai biarawan merupakan sebuah pilihan yang tersedia dalam hidup, selain menjadi umat awam, dokter, atau pun profesi lain di dalam masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *