Apa itu Puja Tolak Bala?

  • March 5, 2013

Dalam rangka mengawali tahun ular air 2013, Dharma Center dan Sangha Kadam Choeling akan kembali mengadakan upacara ‘Tolak Bala’. Upacara ini terdiri atas serangkaian puja besar yang diadakan pada tanggal 5-10 Maret 2013 di Dharma Center Kadam Choeling Bandung. Setiap harinya, puja ini diadakan dalam empat sesi dengan jadwal sebagai berikut

Sesi 1 pukul 08.00-09.30
Sesi 2 pukul 10.00-12.00
Sesi 3 pukul 14.30-17.00
Sesi 4 pukul 19.30-selesai.

Sebenarnya, apa itu upacara tolak bala? Konsepnya adalah mengumpulkan kebajikan sebanyak-banyaknya untuk menenangkan penghalang-penghalang dalam hidup kita yang disebabkan oleh akumulasi karma buruk yang pernah kita lakukan. Kebajikan ini dilakukan dengan berbagai cara, seperti berdana, membuat persembahan kepada Triratna, dan yang utama adalah melafalkan puja-puja selama rangkaian upacara ini.

Pada sesi 1 selama tiga hari pertama, akan dilakukan puja “Jorchoy” panjang bergantian dengan Enam Praktik Pendahuluan Silsilah Selatan yang biasa dilakukan di Center setiap hari. Selanjutnya, sesi 2 akan diisi dengan pembacaan Abhisamaya Alamkara Sutra dan Memasuki Jalan Madhyamika. Puja kepada 21 Arya Tara dilakukan pada sesi 3 dan 4 untuk memohon pertolongan cepat Dewi Tara dalam menyingkirkan penghalang, disusul dengan pembacaan doa-doa untuk mendedikasikan kebajikan yang telah dikumpulkan sepanjang hari. Pada hari keempat, Puja 21 Arya Tara digantikan dengan Puja 16 Arahat yang bertujuan untuk mendoakan umur panjang guru dan memohon perlindungan bagi komunitas biara.

Akhirnya, puncak dari ritual tolak bala ini akan diadakan pada dua hari terakhir, yaitu tanggal 9 dan 10 Maret 2013. Pada dua hari ini, akan dilakukan dua kali ritual inti dari upacara tolak bala. Ritual ini terdiri atas upacara Kang Shog dan pembacaan teks “Tahapan Menghalau Mara melalui Intisari Kebijaksanaan Singkat dari Tiga Pemahaman Ibu (Semua Buddha)”. Dalam upacara Kang Shog, kita melakukan puja kepada para pelindung Dharma dan memohon agar mereka menyingkirkan halangan luar maupun dalam yang mengganggu praktik Dharma kita. Setelah itu, pada ritual kedua, kita mengundang dan membuat persembahan kepada keempat Mara pengacau, yaitu Pasukan Dewa Mara, Mara Kekotoran Batin, Mara Skandha, dan Mara Raja Kematian. Persembahan ini, selain berupa set persembahan yang biasa dibuat, juga terdiri atas kebajikan yang dikumpulkan melalui pembacaan teks dan puja pada hari-hari sebelumnya. Persembahan ini akan menenangkan keempat Mara sehingga kita bisa ‘mengusir’ mereka agar tidak mengusik kita sepanjang tahun.

Lalu, apa saja manfaat dari upacara tolak bala ini? Secara umum dan menurut teks, puja ini akan menenangkan 80.000 jenis halangan, membebaskan kita dari kejahatan penghalang yang membahayakan, memurnikan kesalahan moral yang telah dilakukan, melenyapkan pertanda, mimpi buruk, dan tanda bencana, serta mempermudah tercapainya harapan-harapan kita. Selain itu, upacara tolak bala ini juga secara khusus menyingkirkan penyakit dan pengaruh ilmu hitam. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi anggota Kadam Choeling yang ciong pada tahun ular air ini, yaitu shio ular, babi, monyet, macan, kerbau, ayam, dan kelinci dihimbau untuk menghadiri kegiatan inti pada hari Sabtu dan Minggu. Dibuka juga kesempatan berdana sebesar Rp 5.000 per nama dedikasi atau Rp 2.500 per pelita dan bergiliran menyusun set persembahan untuk setiap sesi puja agar karma bajik yang dikumpulkan semakin melimpah. Nama dedikasi dan para donatur akan dibacakan selama rangkaian puja.

Jadi, rangkaian upacara tolak bala ini merupakan kesempatan yang sangat berharga untuk mengumpulkan kebajikan besar secara kolektif. Melalui upacara ini, semua penghalang akan dilenyapkan dan kehidupan dan praktik Dharma kita juga akan berjalan dengan lancar. (KC)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *