Tujuh Kebiasaan Unik Peserta Indonesia di India

  • May 17, 2012

Peserta Retret India di Biara Dagpo–biara yang didirikan kembali oleh Rinpoche di Lembah Kullu–berasal dari berbagai negara yang merupakan center-center Rinpoche: Perancis, Belanda, Swiss, India, Malaysia, Indonesia. Ada beberapa kebiasaan peserta Indonesia yang unik dibandingkan negara-negara lain.

(1) Karena peserta Indonesia beberapa tahun terakhir sering datang dalam rombongan besar, mereka suka sekali mengadakan review supaya mendapatkan penjelasan tambahan dari apa yang sudah dibabarkan Rinpoche di sesi pagi dan siang. Review diberikan langsung oleh Suhu selaku kepala suku rombongan Indonesia.

 

(2) Rombongan Indonesia juga suka jajan di kantin Biara. Sebutannya Tshong Khang, tapi dipelesetkan anak-anak jadi “Mall” karena itu satu-satunya tempat memenuhi nafsu belanja. Jualannya: aneka jajanan, SIM card India, dupa, snack, alat mandi, amplop Tibetan, hingga pernak-pernik ga jelas.

 

(3) Dengan dipelopori YL Tenzin Tshojung ketika itu, rombongan Indonesia juga suka mengambil Sila Uposattha Mahayana berjamaah. Tiap tahun hampir 50% peserta Indo yang ambil Sila selama 2 minggu penuh. Selain lebih khusyuk mengikuti retret, juga dapat potongan biaya makan.

 

(4) Salah satu pemandangan yang bisa dijumpai ketika break di dalam Aula Utama Biara adalah peserta bersarung atau berkain batik yang sedang selonjor melakukan namaskara panjang kepada Buddha. Tidak usah pasang bendera orang-orang sudah tahu itu peserta dari negara mana.

 

(5) Beberapa peserta juga suka mempersembahkan “butter lamp” atau pelita yang sumbunya terbuat dari kapas dan memakai butter sebagai bahan bakar. Di depan Gedung Aula Utama ada sebuah ruang kecil khusus untuk menyalakan pelita. Peserta Indo sangat bertanggung-jawab, karena selain offer, juga ikut serta membersihkan wadah-wadah pelita yang sulit nan sukar dibersihkan karena berminyak.

 

(6) Setelah review yang sering berlangsung sampai jam 11 malam, para peserta turun dari Lamrim Lha Khang (Ruang khusus guru-guru silsilah Lamrim), tapi tidak langsung menuju kamar masing-masing. Mereka menyempatkan diri untuk melakukan Pradaksina berkali-kali (ga cuma 3x) mengelilingi Aula Utama Biara. Dengan keyakinan, tindakan penghormatan ini dipercaya bisa mengumpulkan kebajikan dan mendapatkan berkah.

 

(7) Kebiasaan baru yang dimulai pertama kali tahun lalu adalah gotong-royong membersihkan toilet. Tahun 2011 kemarin, dengan modal anak-anak kos dan para mantan pembersih WC kelas wahid, Rombongan Indonesia menyikat bersih toilet-toilet biara yang ada di sebelah kiri dan kanan tangga naik ke Aula Utama. Kosek WC juga manjur sebagai aksi purifikasi selama orangnya paham dan mengatur motivasinya sedemikian rupa.

 

Itulah 7 kebiasaan peserta Indonesia di Retret Biara Dagpo di India berdasarkan survei kilat. Tentu saja tidak bermaksud memukul rata semuanya dan juga tidak berarti semuanya baik dan bagus.

Tahun ini, KCI kembali mengajak teman-teman semua untuk hadir pada retret bersama YM Dagpo Rinpoche di Kullu India. Info detail perjalanan dapat dilihat di SINI. Untuk informasi, dapat menghubungi 087825283970. Terima Kasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *