Kota Palembang, yang merupakan salah satu kota cabang dari Dharma Center Kadam Choeling Indonesia, mengundang Bhante Lobsang Gyatso (yang lebih dikenal dengan Bhante Aden) dan Sramanera Tenzin Tringyal (lebih dikenal dengan Sramanera Robin) untuk membabarkan ajaran yang berkenaan dengan Kematian dan Ketidakkekalan pada akhir Oktober lalu. Pada tanggal 23 Oktober 2009, sesi awal malam hari, Sramanera Robin mengingatkan kami tentang movitasi yang benar dalam mendengarkan Dharma. Lalu Bhante Aden memberikan pelajaran tentang sejarah Lama Serlingpa Dharmakirti dengan sumber utama karya dari Yongsdzin Yeshe Gyaltsen yang berjudul ?Biografi Para Guru Silsilah Lamrim [bhs tibet : lam rim bla brgyud pa?l rham thar].
Tanggal 24 Oktober 2009, sesi pagi & siang, Bhante Aden memberikan pelajaran ttg kerugian & manfaat dalam mengingat kematian, juga dengan berbagai singkatan agar kami mudah mengingat hal ini. Pada sesi malam, Yl. Robin memberikan point-point dalam perenungan meditasi 9 bagian tentang kematian Keesokan paginya (25 Oktober 2009) kami melaksanakan Puja 21 Tara, kemudian sesi terakhir Sramanera Robin menerangkan tentang meditasi proses kematian secara ringkas kepada kami. Seusai kelas, kami berangkat menuju sungai Musi untuk fangshen ikan lele & belut.
Demikianlah liputan singkat kegiatan pembabaran Dharma di Palembang. Semoga Buddhadharma yang murni dapat berkembang di seluruh Nusantara, khususnya di Bumi Sriwijaya, dan semoga semua makhluk memperoleh manfaatnya.[Agus]