Dalam rangka menyambut Waisak yang peringatannya jatuh pada tanggal 22 Mei 2016, Kadam Choeling Indonesia mengajak semua pihak untuk berbuat bajik, antara lain dengan:
1. Athasila Mahayana selama 14 hari
2. Membangkitkan Bodhicitta setiap pagi
3. Membaca Sutra Hati 10x setiap hari
4. Membaca mantra Tara Putih untuk umur panjang Kyabje Dagpo Rinpoche (minimal 1 mala setiap hari)
5. Dedikasikan kebajikan untuk Komunitas, Guru, dan Ajaran, setiap hari
6. Puja Tara (minimal 3x selama Bulan Bajik Waisak)
7. Pengakuan kepada 35 Buddha (minimal 9 set selama Bulan Bajik Waisak)
Bulan Bajik Waisak 2016 dilakukan mulai tanggal 7 hingga 20 Mei 2016.
* * * * * * *
Manfaat-manfaat Menjaga Sila Uposatha Mahayana
Manfaat-manfaat Khusus
Manfaat menghindari pembunuhan:
Dalam kehidupan ini dan semua kehidupan yang akan datang, seseorang akan berusia panjang, memiliki kehidupan yang mulia dan bebas dari penyakit.
Manfaat menghindari pencurian:
Dalam kehidupan ini dan semua kehidupan yang akan datang, seseorang akan memiliki kekayaan dan kekayaan tersebut tidak akan diganggu oleh orang lain.
Manfaat menghindari hubungan seksual:
Dalam kehidupan ini dan semua kehidupan yang akan datang, seseorang akan memiliki tubuh yang bagus dengan warna kulit yang indah, dan juga panca indera yang lengkap.
Manfaat menghindari berbohong:
Dalam kehidupan ini dan semua kehidupan yang akan datang, seseorang tidak akan ditipu, dan orang lain akan mendengarkan apa yang ia katakan.
Manfaat menghindari alkohol:
Dalam kehidupan ini dan semua kehidupan yang akan datang, seseorang akan memiliki kesadaran dan kewaspadaan yang stabil, indera yang jelas, dan kebijaksanaan yang sempurna.
Manfaat menghindari tempat duduk dan tempat tidur yang tinggi dan lebar:
Dalam kehidupan ini dan semua kehidupan yang akan datang, seseorang akan memperoleh pujian dan penghormatan dari orang lain, dan akan memiliki tempat tidur dan seprai yang bagus (lembut, hangat, dan sebagainya), kendaraan, dan hewan untuk bepergian.
Manfaat menghindari makan pada saat yang tidak tepat:
Dalam kehidupan ini dan semua kehidupan yang akan datang, seseorang akan memiliki panen yang bagus dan berlimpah, dan akan memperoleh makanan dan minuman tanpa perlu berupaya.
Manfaat menghindari parfum, perhiasan, dan yang sejenisnya:
Dalam kehidupan ini dan semua kehidupan yang akan datang, tubuh seseorang akan harum semerbak, memiliki bentuk dan warna yang menarik, dan juga disertai dengan berbagai pertanda baik.
Manfaat menghindari menyanyi dan menari:
Dalam kehidupan ini dan semua kehidupan yang akan datang, seseorang akan memiliki tubuh dan batin yang terkendalikan, dan ucapannya akan senantiasa menyuarakan Dharma.
Manfaat-manfaat Umum
Manfaat besar sehubungan dengan waktu
Dalam Sutra Raja Samadhi, Buddha mengatakan bahwa bila dengan pikiran yang tenang seseorang mempersembahkan payung-payung, panji kemenangan, pelita, dan perhiasan permata kepada seratus milyar Buddha selama berkalpa-kalpa sebanyak butiran pasir di Sungai Gangga, ia akan mendapatkan sejumlah besar kebajikan. Tetapi, bila pada masa kaliyuga ini, ketika Dharma suci, ajaran Sang Tathagata, hampir punah—seseorang menjaga hanya satu sila saja selama sehari semalam, nilai kebajikan yang diperolehnya jauh lebih besar daripada memberikan begitu banyak persembahan kepada para Buddha yang tak terhitung jumlahnya untuk masa yang sangat lama.
Karena itu, bila Sila Uposattha Mahayana dijaga, sekali saja dalam satu masa kehidupan seseorang, jumlah nilai kebajikan yang terkumpul adalah seluas angkasa; dan karena ia mengumpulkan kebajikan ini, ia akan secara bertahap memperoleh kebahagiaan yang sempurna. Dengan memahami hal ini kita dapat melihat betapa beruntungnya kita karena memiliki kesempatan untuk mengambil Sila Mahayana Uposatha, dan betapa berartinya sila ini pada masa kaliyuga ini. Hal ini seperti menemukan milyaran permata pengabul harapan.
Walaupun kita mungkin tidak memiliki satu atom permata berharag atau uang satu dollar pun, dengan menjaga Sila Uposatha Mahayana ini kita pasti akan mencapai kebahagiaan, baik yang sementara ataupun yang mutlak. Seseorang yang mempunyai cukup banyak permata pengabul harapan untuk memenuhi angkasa tetapi ia tidak menjalankan bahkan satu sila pun, ia tidak dapat mencapai kelahiran kembali sebagai manusia atau dewa, tidak dapat mempraktikkan Dharma, untuk mencapai salah satu dari tiga tujuan agung (kelahiran kembali di alam yang baik, pembebasan, atau pencerahan), dan tidak dapat menikmati lingkungan serta kenyamanan-kenyamanan yang baik.
Manfaat besar sehubungan dengan tempat
Bila seseorang mempraktikkan kebajikan yang murni di alam-alam suci para Buddha selama berkalpa-kalpa, nilai kebajikan yang terkumpulkan tidaklah sebesar yang diperoleh dengan mempraktikkan kebajikan di alam yang tak murni selama satu jentikan jari.
Manfaat yang diperoleh karena sifat dasar dari Sila Uposatha Mahayana
Di dalam sutra-sutra, Buddha menjelaskan bahwa bila naga yang terganas sekali pun, yaitu naga hitam raksasa, tidak dapat mencelakai mereka yang hidup di dalam kemurnian sila, maka tak perlu diragukan lagi, makhluk-makhluk lainnya tidak akan dapat mencelakai mereka. Hidup di dalam kemurnian sila akan membawa kedamaian dan kebahagiaan. Sebagaimana orang buta tidak dapat melihat bentuk, orang yang hidup tanpa sila-sila tidak dapat mencapai pembebasan. Manfaat-manfaat sila dapat dijelaskan tak terhitung banyaknya. Cara yang terbaik untuk melindungi kita dari bahaya-bahaya eksternal adalah dengan mempertahankan sila di dalam diri kita.
Menciptakan penyebab untuk bertemu dengan ajaran Buddha Maitreya
Buddha Maitreya telah berjanji bahwa siapa pun yang dengan penuh bakti mendengarkan ajaran Guru Buddha Sakyamuni dan menjalankan Sila Uposatha Mahayana, ia akan terlahir di antara para pengikutnya sebagai seorang murid.
Karena itu, bila seseorang ingin mengakhiri samsara-nya di masa yang akan datang dengan bertemu ajaran Buddha Maitreya, maka saat ini selagi ia memiliki tubuh manusia yang berharga ini—yang terberkahi dengan delapan kebebasan dan sepuluh anugerahnya—dan telah bertemu dengan ajaran Buddha dan para guru Mahayana, sangatlah bermanfaat baginya untuk mengambil dan mempertahankan kedelapan Sila Mahayana Uposatha.
Menerima perlindungan dari para dewa
Berbagai sutra menjelaskan bahwa bila seseorang menjaga Sila Uposatha Mahayana dengan baik, para dewa yang menyukai kebajikan akan melindunginya siang dan malam, selama ia mempertahankan sila tersebut.
Kebajikannya akan menjadi sangat kuat
Kebajikan yang dikumpulkan oleh seseorang yang menjaga Sila Uposatha Mahayana sangatlah kuat. Orang yang hidup dalam kemurnian sila, yang mempersembahkan kepada Triratna setetes mentega yang hanya cukup untuk menutupi ujung sebuah jarum, akan menciptakan nilai kebajikan yang jauh lebih besar daripada orang yang tidak menjalankan sila, yang mempersembahkan kepada Triratna mentega seluas samudera.
Nilai kebajikan yang dikumpulkan selama berkalpa-kalpa oleh orang tidak menjalankan Sila Uposatha Mahayana tidak dapat dibandingkan dengan nilai kebajikan yang dikumpulkan dalam waktu singkat oleh seseorang yang menjalankan Sila Uposatha Mahayana.
Ia pasti akan memperoleh apa pun yang ia harapkan
Pada masa kaliyuga ini, ia yang mengambil dan mempertahankan kemurnian Sila Uposatha Mahayana, pasti akan mendapatkan apa pun yang ia doakan.
Memperoleh tubuh istimewa seorang manusia atau dewa
Bila seseorang melaksanakan Sila Uposatha Mahayana, ia akan menjadi objek pengumpulan kebajikan bagi makhluk lain, yaitu dengan menjadi objek yang mulia bagi persembahan-persembahan, namaskara, dan sebagainya. Seekor ular pada suatu ketika terbakar oleh api dan seorang biksu memadamkan api tersebut dengan menyiramkan air dingin. Sebagai akibatnya, ular tersebut kemudian terlahir kembali sebagai manusia. Semakin banyak jumlah sila yang dijaga oleh para biksu dan biksuni, semakin besar dan semakin kuat pula nilai kebajikan yang akan diperoleh makhluk lain ketika mereka melakukan kebajikan terhadap para biksu dan biksuni tersebut, misalnya dengan memberikan persembahan, dan sebagainya.
Mudah untuk diambil
Sila Uposatha Mahayana mempunyai manfaat: mudah untuk diambil. Dikatakan di dalam Bodhisatvacaryavatara (Pedoman Hidup Seorang Bodhisattwa): walaupun seseorang menanggung berbagai kesukaran karena melafal dalam jangka waktu yang laima—sekali pun berkalpa-kalpa, tapi kalau selagi melafal pikirannya terdistraksi oleh objek-objek lainnya, pelafalan itu tidak akan membuahkan hasil. Untuk mendapatkan kebajikan melalui pelafalan, dibutuhkan konsentrasi yang kuat dan tidak boleh ada gangguan mental sedikit pun sejak awal, pertengahan, dan akhir dari pelafalan tersebut. Tanpa konsentrasi yang baik, semua kesukaran yang dialami selama pelafalan akan menjadi sia-sia belaka.
Sebaliknya, dengan Sila Uposatha Mahayana seseorang hanya perlu untuk memusatkan perhatiannya selama beberapa menit yang diperlukan untuk menyelesaikan upacara pengambilan sila tersebut. Setelah itu, walaupun pikiran seseorang terdistraksi, manfaat-manfaat yang diperoleh dengan mengambil sila-sila tersebut tidak akan berkurang. Selain itu, jumlah sila-sila yang terdapat di dalam Sila Uposatha Mahayana ini lebih sedikit daripada yang terdapat di dalam sila yang lainnya, serta hanya perlu dijaga selama sehari semalam—suatu masa yang sangat singkat.