Tidak semua orang memiliki cukup karma baik untuk bertemu dengan seorang guru spiritual. Lebih sedikit pula orang yang bisa bertemu dengan guru spiritual yang benar-benar memiliki kualitas dan realisasi. Kita semua termasuk dalam segelintir orang tersebut. Dalam kehidupan ini kita dapat bertemu dan menerima bimbingan dari Yang Mulia Dagpo Rinpoche, seorang guru agung pewaris silsilah otentik yang telah merealisasikan Tahapan Jalan Menuju Pencerahan. Hal ini merupakan sebuah keberuntungan yang tak ternilai, bahkan jika dibandingkan dengan permata pengabul harapan sekaligus. Namun, sudahkah kita benar-benar menjiwai makna dari hal tersebut?
“Setelah lama mengembara dalam samsara, adalah para Guruku yang menemukanku. Terhalangi oleh delusi, adalah mereka yang membangunkanku dari tidur. Setelah tenggelam dalam samudra samsara, adalah mereka yang menarikku keluar. Setelah tersesat, adalah mereka yang menunjukkanku Jalan yang benar. Dikekang dalam penjara keberadaan, adalah mereka yang membebaskanku. Diidapi penyakit jangka panjang, adalah mereka merupakan para dokterku. Lebih jauh lagi, mereka adalah hujan dari awan-awan yang memadamkan kobaran kemelekatanku dan sejenisnya. Mereka melindungiku secara total dari alam-alam rendah dan membuatku menyadari kesunyataan.”
-Sutra Dasadharmaka-
Guru spiritual adalah sosok yang amatlah penting bagi kehidupan kita. Guru menunjukkan kepada kita apa yang baik dan apa yang buruk, mengajarkan cara membedakan antara yang benar dan yang salah. Ketika satu kaki kita sudah siap menyemplung ke dalam jurang penderitaan, Gurulah yang menarik kita keluar dan menjaga kita agar tidak terjatuh untuk kedua kali. Guru spiritual mencintai kita apa adanya, tidak peduli seburuk apapun diri kita sesungguhnya, beliau tidak menyerah untuk membimbing kita menjadi lebih baik. Tidak peduli seburuk apapun kita, Guru tak pernah menyerah menuntun kita dalam jalan menuju pencerahan.
Ini dapat merangkum perjuangan Dagpo Rinpoche selama lebih dari 25 tahun beliau mengajar di Indonesia, yang telah Rinpoche lakukan untuk kita. Meski demikian, apakah kita sudah senantiasa mengingat Guru kita dan mempraktikkan ajaran beliau dalam setiap tindakan kita? Seperti apa kehidupan kita sekarang jika kita tidak pernah bertemu dengan Rinpoche dan ajaran Lamrim? Seribu tahun yang lalu, Guru Atisha menempuh perjalanan berbahaya mengarungi lautan selama 13 bulan demi berguru kepada Guru Swarnadwipa. Sementara itu pada zaman sekarang, Rinpoche di usianya yang tak lagi muda menempuh perjalanan melelahkan dari Perancis ke Indonesia setiap tahun untuk mengajar kita. Apakah kita sudah benar-benar menghargai kesempatan kita untuk bertemu dan menerima ajaran dari beliau?
Usia Rinpoche sudah lebih dari 80 tahun. Belum lama ini, beliau mengalami serangan jantung ringan dan harus menjalani rehabilitasi di Perancis. Karenanya, tahun 2015 ini Rinpoche tidak bisa datang ke Indonesia. Kita semua tentunya tahu bahwa umur panjang dan kesehatan seorang guru sangat bergantung pada murid-muridnya. Kita harus menggunakan momen ini untuk merefleksikan seberapa penting kehadiran sosok Rinpoche dalam hidup kita. Setelah kembali mengingat betapa besar kebaikan sang Guru kepada kita dan betapa kita membutuhkan beliau, kita harus dengan tulus mengumpulkan kebajikan dan berdoa, memohon agar guru spiritual kita dapat berumur panjang, sehat selalu, dan senantiasa mendampingi kita dalam kehidupan ini maupun kehidupan mendatang.
Untuk mengukuhkan rasa bakti kepada guru spiritual kita, Kadam Choeling Indonesia mengundang Anda semua untuk bersama-sama mengumpulkan kebajikan kolektif dalam Mahapranidhana Puja 2, tanggal 23-31 Desember 2015, di Villa Istana Bunga, Lembang, Bandung.
Kegiatan utama dalam Mahapranidhana Puja 2 ini antara lain pelafalan sutra Liang Huang Bao Can untuk mempurifikasi karma buruk, puja Tara untuk mengatasi semua halangan, serta puja Enam Belas Arahat. Selain itu, kita juga berkesempatan berpartisipasi dalam penyalaan Sepuluh Juta Pelita Satu Harapan dan pengumpulan 100.000 pelafalan Sutra Hati.
Kegiatan bajik yang dilakukan bersama-sama oleh banyak orang akan menciptakan energi positif yang begitu besar sehingga membuahkan hasil yang berlipat ganda dan mampu mewujudkan doa kita. Seluruh kebajikan ini kita dedikasikan untuk kesehatan dan umur panjang guru kita, Dagpo Rinpoche. Inilah kesempatan kita untuk memberi wujud pada rasa terima kasih kepada Sang Guru karena telah menyentuh hidup kita semua dan bentuk permohonan agar kita tidak pernah sedetik pun terpisah dari guru spiritual sepanjang perjalanan kita menuju pencerahan.