[Rabu Biara]
Bodhisattva mengumumkan kepada kumpulan para dewa di seluruh semesta mengenai kelahiran terakhirnya di Bumi yang akan segera terjadi. Berbagai dewa turun ke Bumi dan mengambil wujud para Brahmana, membantu persiapan menyambut kedatangan Makhluk Agung.
Sebelum turun ke bumi, Bodhisattva memberikan ajaran “108 pintu berkilau untuk masuk ke dalam Dharma,” suatu pengenalan dasar terhadap Dharma. Ketika hendak meninggalkan Surga Tushita, Sang Bodhisattva memberikan mahkotanya kepada Bodhisattva Maitreya, yang akan menjadi Buddha berikutnya dan mengikuti jejaknya.
– Lalitavistara, oleh Titus Leber –
Nama Biara Indonesia Gaden Syeydrub Nampar Gyelwei Ling Monastery memiliki arti “Pusat Belajar dan Praktik Para Penakluk Tushita” oleh karena itu biara ini dibangun dengan aspirasi mulia untuk menjadi tempat persinggahan terakhir bagi para makhluk di alam samsara, untuk belajar berlatih dan berpraktik untuk terbebas dari samsara dan mencapai kebuddhaan yang lengkap sempurna.
Foto: Denah blueprint tahap awal pembangunan biara yang saat ini masih terus disempurnakan oleh tim arsitektur biara dan Biksu Bhadraruci selaku pemrakarsa proyek.