Marah, kesel, dongkol dan sahabat-sahabatnya itu tidak enak yah. Kalo gak enak kok kita “telan” juga? Ya mau bagaimana banyak hal di dunia ini tidak sesuai dengan pengharapan kita, banyak juga orang-orang yg menimbulkan masalah bagi kita.
Mari kita cermati bersama fenomena kehidupan ini. Orang membuat kita kesal itu ibarat melempar kotoran ke kita, tangan dia sudah berbau tapi kita bisa saja kena lemparan tersebut atau bisa juga tidak, tergantung kitanya. Masalahnya kita lebih sering malah menangkap “kotoran” tersebut. Ya akhirnya kita jadi marah dan membenci dia.
Kalo misalnya kita dituduh hal yg tidak benar, kenapa kita harus marah-marah dan meledak-ledak (walaupun kita memang perlu mengklarifikasi hal tersebut). Itu ibarat kita dikatai orang memiliki ekor dan kita tau pasti kita gak punya, lalu kenapa harus marah, Stay calm saja. Sebaliknya ibarat kita dikatai hidung kita pesek, dan itu memang betul ya sudahlah kenapa harus marah. Terima saja. Ya sama ketika kita dikritik yang sebetulnya memang kita ada kekurangan. ya sudah kita berterimakasih karena sudah dikasih tau.
Kalau kita ditimpa masalah, ketemu orang ngeselin dan lain-lain pokoknya yang tidak menyenangkan. (Bagi yang paham dan menerima konsep ini) berarti karma buruk kita sedang berbuah, lalu kenapa harus bereaksi secara berlebihan. Justru mestinya senang karena “hutang” kita sudah terbayar sebagian. Ya hitung-hitung bayar “cicilan”.
Tapi banyak hal mungkin tidak semudah yang disampaikan diatas. Ya mungkin hanya perlu mengambil sedikit waktu untuk menghela napas dan menenangkan pikiran lalu bertindak. Agar tindakan kita tidak didorong oleh amarah sesaat.