TELAH RAMPUNG:PRANIDHANA PUJA & RITUAL ULAMBANA

TELAH RAMPUNG:
PRANIDHANA PUJA & RITUAL ULAMBANA

September 9, 2019

Seperti setetes air jatuh ke samudra luas
Tidak akan hilang selama samudra tidak mengering,
Begitu juga kebajikan yang didedikasikan untuk pencerahan
Tidak akan habis hingga Kebuddhaan dicapai.
~Sagaramati-pariprccha-sutra~

Salah satu tindakan penting setelah berbuat kebajikan adalah dedikasi. Dedikasi berbeda dengan doa-doa lainnya. Ada beberapa unsur dalam dedikasi yaitu:

1. Objeknya adalah akar-akar kebajikan
2. Mencegah akar kebajikan habis
3. Tujuan utama adalah pencerahan tak tertandingi
4. Ditujukan untuk kebaikan semua makhluk
5. Mempertahankan sikap diberkahi
6. Tindakan mental yang dimotivasi agar mencegah kebajikan tidak habis dan mengubahnya menjadi sebab pencerahan sempurna

Doa-doa seperti ini memiliki kekuatan besar. Kebajikan dan dedikasi ibarat seekor kuda dan tali kekang. Tali kekang (dedikasi) itulah yang mengarahkan kebajikan pada tujuan yang ingin dicapai. Dedikasi tertinggi adalah untuk pencapaian pencerahan sempurna semua makhluk, seperti halnya yang dilakukan oleh peserta Punya Sancita 2019 beberapa hari lalu. Turut bermudita cita atas rampungnya Pranidhana Puja & Ritual Ulambana dua tradisi di Biara Indonesia Tuṣita Vivaraṇācaraṇa Vijayāśraya.

Sebanyak 1.181 nama dedikasi telah tercatat dan didoakan selama kurang lebih empat hari. Berbagai kebajikan telah dilakukan seperti:
1. Puja Empat Persembahan Mandala kepada Arya Tara
2. Puja 16 Arahat
3. Puja Bhaisajyaguru
4. Khistigarbha Sutra
5. Amithaba Sutra
6. Meng San

Semua kebajikan yang telah dilakukan oleh para peserta didedikasikan untuk kebahagiaan semua makhluk dan pencapaian pencerahan semua makhluk, khususnya untuk semua nama-nama dedikasi di atas.