Kisah Suryanty Setelah Bertemu Lamrim

  • November 3, 2016

Perkenalkan, saya Suryanty.

Saya adalah alumni Universitas Indonesia (UI). Setelah dikondisikan untuk kembali mempelajari topik-topik Lamrim dengan lebih terstruktur (lewat prolam, sangat brilian), saya sedikit demi sedikit lebih bisa me-review kapasitas dan kualitas diri sendiri. Hal yang paling membuat “mabok” adalah berinteraksi dengan orang lain, kemudian menyadari betapa kacau efeknya terhadap dunia sendiri; mulai dari mempertanyakan dahulu apa tujuan dibalik tindakan atau keputusan, bagaimana menyetel ekspektasi, harus bagaimana ketika hasil dari action-nya sesuai atau tidak. Ketika Suhu jaman dahulu sering bilang intinya “Bagus kalau kau merasa ‘mabok’ setelah selesai dari sesi pembelajaran”. Setelah sekian tahun, saya merasa baru sekarang saya mulai benar-benar memahami apa yang dimaksud beliau dengan hati.

Kalau spesifik terhadap pasangan (konsep “Gua/lu maunya ini/itu”), jelas tidak bisa berlaku lagi. Segala aspek berubah (cara komunikasi, cara pikir, menentukan prioritas, dll), kadang berubah makin baik, kadang stagnant. Tapi yang pasti ketika galau dan merasa kacau, tahu jelas apa yang dijadikan pegangan. Eksekusinya yang butuh perjuangan, entah akan ke arah mana perubahannya, semoga tidak merosot. Terima kasih, Suhu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *