Seseorang barulah dapat disebut Buddhis ketika ia berlindung sepenuhnya kepada Triratna. Sepintas memang terdengar sederhana, namun berlindung yang sesungguhnya bukanlah sekedar mengucapkan pernyataan. Terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi agar seseorang dapat disebut telah berlindung dengan benar. Salah satu syaratnya adalah mengetahui kualitas objek-objek perlindungan, yaitu Buddha, Dharma, dan Sangha.
Kualitas seorang Buddha dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu kualitas tubuh, kualitas ucapan, kualitas batin, dan kualitas aktivitas. Buddha memiliki tiga jenis tubuh, yaitu Dharmakaya, Sambhogakaya, dan Nirmanakaya. Tubuh fisik yang digunakan untuk berinteraksi dengan makhluk di samsara dan biasa digunakan untuk menggambarkan wujud Buddha yang biasa kita lihat sehari-hari adalah Nirmanakaya. Tubuh ini serupa dengan tubuh manusia, tapi dihiasi oleh 32 tanda utama dan 80 tanda tambahan, buah dari karma baik yang telah dikumpulkan oleh sang Buddha selama berkalpa-kalpa hingga pencapaian penerangan sempurna. Inilah kualitas tubuh seorang Buddha.
Kualitas ucapan Buddha juga tak kalah luar biasa. Satu ucapan dari sang Buddha dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh semua makhluk dalam satu momen. Ucapan ini juga mampu mengurangi kemarahan, kemelekatan, dan mengatasi ketidaktahan siapapun yang mendengarnya.
Kualitas batin Buddha begitu luas, namun dapat dipadatkan menjadi dua, yaitu kualitas pengetahuan Buddha dan kualitas welas asih Buddha. Yang dimaksud dengan kualitas pengetahuan Buddha adalah bagaimana batin seorang Buddha dapat mengetahui semua fenomena yang sedang terjadi secara menyeluruh. Kualitas utama batin Buddha yang lainnya adalah welas asih yang tak terbatas. Dengan kualitas pengetahuan yang memungkinkan Buddha mengenali semua fenomena, beliau juga mampu merasakan penderitaan semua makhluk dan memancarkan welas asih kepada kita semua secara terus-menerus dan tak terputus.
Kualitas Buddha yang terakhir adalah kualitas aktivitas seorang Buddha. Seseorang dapat berbuat bajik dan mendapatkan hasil berupa kebahagiaan karena diajari oleh seorang guru yang merupakan perwujudan Sang Buddha. Dengan kata lain, aktivitas seorang Buddha merupakan sumber dari setiap kebahagiaan yang dirasakan setiap makhluk. Aktivitas Buddha juga bersifat spontan dan tanpa upaya. Secara alami, setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang Buddha adalah untuk kebahagiaan semua makhluk, tidak seperti kita yang harus secara sadar membangkitkan niat dan menjaga batin dari faktor mental pengganggu selama melakukan suatu tindakan.
Kualitas seorang Buddha begitu banyak dan luar biasa. Setiap kali menyatakan perlindungan kepada Triratna, kita harus senantiasa mengingat kualitas-kualitas tersebut. Sayangnya, kita seringkali melupakan poin ini, entah karena sedang terburu-buru atau terlalu sibuk dan pusing karena kegiatan dan masalah yang kita alami sehari-hari. Padahal seharusnya Buddha, Dharma, dan Sangha melindungi kita dari masalah-masalah tersebut. Lantas, bagaimana agar kita bisa selalu mengingat Triratna? Salah satu caranya adalah dengan mengundang rupang Buddha di rumah kita.
Rupang Buddha merupakan perwujudan citra Buddha dalam bentuk tiga dimensi. Keberadaan citra ini mempermudah kita untuk menyadari bahwa Buddha yang biasanya tak kasatmata selalu hadir bersama kita. Kualitas batin seorang Buddha memungkinkan Sang Buddha untuk mengamati setiap hal yang kita alami, menjaga kita, dan menyelimuti kita dengan welas asihnya yang tak terbatas. Namun, karena kita tidak bisa melihat Buddha secara fisik setiap saat, kita seringkali lupa kepada sosok yang seharusnya menjadi tempat berlindung kita. Bahkan kita terkadang kita ragu, apakah Buddha benar-benar mendampingi kita? Dengan mengundang rupang Buddha, kita dapat selalu menyadari kehadiran-Nya dan mengingat kualitas-kualitas-Nya. Dengan mengingat kualitas Buddha, keraguan kita akan lenyap dan keyakinan kita akan meningkat. Kita menjadi yakin bahwa Buddha benar-benar hadir dan dapat melindungi kita dan praktik berlindung kita pun menjadi lengkap.
Kehadiran rupang Buddha di main hall sebuah biara juga membantu kita untuk memusatkan pikiran saat melakukan praktik pengumpulan kebajikan di sana. Ketika melakukan puja, pelafalan mantram, ataupun pelafalan doa-doa, terkadang kita kesulitan memvisualisasikan Buddha di hadapan kita. Konsentrasi kita juga terkadang buyar di tengah-tengah praktik. Rupang Buddha merupakan bentuk citra Buddha yang paling mendekati aslinya sehingga lebih mudah bagi kita untuk mengenalinya sebagai Buddha yang sesungguhnya. Kita pun lebih konsentrasi dan termotivasi untuk melanjutkan praktik, sebanding dengan meningkatnya keyakinan kita karena menyadari bahwa sang Buddha benar-benar hadir. Rupang Buddha pun menjadi ladang kebajikan di hadapan kita dan setiap kali kita mempersembahkan kebajikan kita kepada ladang tersebut, buah karma baik yang kita peroleh adalah buah dari karma baik yang kita persembahkan kepada Buddha yang sesungguhnya. Lebih jauh lagi, main hall biara merupakan tempat berkumpulnya banyak orang untuk mengumpulkan kebajikan sehingga dengan mengundang rupang di sana, Anda turut membantu banyak orang mengumpulkan kebajikan dan meningkatkan keyakinan terhadap Triratna. Kebajikan yang diperoleh dari mengundang rupang pun menjadiberlipat ganda.
Mengundang rupang Buddha dapat membantu kita meningkatkan keyakinan dan mengusir segala bentuk keraguan terhadap Triratna, objek perlindungan kita. Dengan mengundang rupang Buddha di main hall biara, Anda dapat memberi kekuatan terhadap praktik pengumpulan kebajikan yang kita lakukan sehari-hari serta membantu meningkatkan keyakinan orang banyak. Dengan kata lain, mengundang rupang Buddha merupakan tindakan yang sangat bermanfaat, terutama untuk menyempurnakan praktik berlindung kita.