Mempraktikkan Sutra Hati akan menghasilkan manfaat yang tak terbatas—manfaat tertingginya adalah pencapaian pencerahan. Namun, bila kita lebih merujuk ke manfaat sementaranya, sesungguhnya dengan hanya melafalkan sutra ini, meskipun Anda tidak terlalu paham maknanya, aktivitas tersebut akan membantu Anda menghilangkan berbagai penghalang batin dan mempurifikasi diri Anda sendiri dari banyak kesalahan.
Aktivitas ini juga dapat membantu mengatasi berbagai penghalang, apakah itu penghalang pribadi maupun masalah yang dihadapi negara Anda. Misalnya, untuk menyelesaikan masalah seperti banjir, kelaparan, atau badai. Kadang sutra ini juga seringkali dibaca di berbagai belahan tempat di Tibet.
Pelafalan sutra ini juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kebajikan Anda. Saya memiliki pengalaman pribadi dari manfaat langsung membaca sutra ini. Pada suatu saat, ketika saya sedang berdiam di Biara Dagpo di Tibet, terjadi kebakaran besar di bukit pegunungan. Pada waktu itu, dan mungkin hingga sekarang, terutama di pedesaan, tidak ada petugas pemadam kebakaran maupun perlengkapan untuk memadamkan api.
Oleh karena itu, semua orang berlarian ke dalam biara dan memohon kepada para biksu untuk melafalkan Sutra Intisari Penyempurnaan Kebijaksanaan. Kondisi biara pada saat itu memiliki 700 biksu. Di antara pesamuhan sangha ini, ada beberapa orang yang telah merealisasikan secara langsung makna dari sutra tersebut dan beberapa yang lain memiliki pemahaman yang sangat baik meskipun mereka belum sepenuhnya merealisasikannya. Seluruh anggota biara melafalkan sutra tersebut secara bersama-sama sebanyak tiga kali. Di akhir bagian tambahan, ketika para biksu menepuk tangannya tiga kali, saya melihat dengan mata kepala sendiri bahwa di akhir tepukan yang ketiga, kobaran api di bukit pegunungan tersebut mulai meredup.
Sungguh sangat menolong bila kita melafalkan sutra untuk kepentingan orang yang sedang sakit, yang sedang diganggu oleh makhluk halus, ataupun yang sedang menghadapi berbagai jenis masalah, karena kekuatan sutra ini sangatlah besar.
* * * * * * *
Tepat pada peringatan Buddha kembali dari Surga Tavatimsa, yang dikenal dengan peringatan Lhabab Duchen, yang jatuh pada 3 November 2015, Suhu Bhadra Ruci mengeluarkan memo yang mengajak semua orang mengumpulkan pelafalan Sutra Hati sebanyak seratus ribu kali pelafalan secara akumulatif.
Pelafalan Sutra Hati ini berkat petunjuk dari Yang Mulia Guru Dagpo Rinpoche yang saat ini sedang menjalani proses penyembuhan dari serangan jantung mendadak yang dialami Beliau pertengahan Oktober 2015. Rinpoche secara khusus juga merestui acara Mahapranidhana Puja—Pray for Rinpoche—pada Desember 2015 nanti.
Rinpoche juga memberikan anjuran untuk merenungkan poin-poin kebaikan guru spiritual dan memohon secara mendalam pada guru untuk menghilangkan penghalang-penghalang dan mengakumulasi kebajikan melalui pelafalan Sutra Hati.
* * * * * * * *
Rasa bakti bisa muncul apabila kita betul-betul merenungkan kebaikan hati guru. “Instruksi-instruksi Guru yang Berharga” mencantumkan 4 poin kebaikan hati seorang guru, yaitu:
(1) Kebaikan guru lebih besar ketimbang kebaikan para Buddha,
(2) Kebaikannya mengajarkan dharma,
(3) Kebaikannya memberkahi kesinambungan mental kita,
(4) Kebaikannya membawa kita semakin dekat padanya melalui pemberian materi
Selama masih berada di dalam samsara, tidak ada yang namanya kebahagiaan sejati. Dan selama masih berada dalam samsara pulalah, tidak ada yang namanya rasa aman. Segala sesuatu tidak pasti dan tidak bisa diandalkan, oleh sebab itu kita tidak bisa bersantai-santai dan menganggap segala sesuatunya akan baik-baik saja. Lebih jauh lagi, kita harus membangkitkan tekad dan kemauan untuk mau keluar dari kondisi sulit samsara. Artinya, kita tidak mau terus-menerus dalam kondisi menderita dan serba tidak aman dan tidak pasti seperti ini. Sudah saatnya kita melakukan sesuatu dan menciptakan karma untuk betul-betul memurnikan karma buruk dan mengumpulkan kebajikan besar.
Segala sesuatu tidak memiliki eksistensi yang berdiri sendiri. Diri kita juga tidak memiliki inti atau aku yang berdiri sendiri. Kita mengumpulkan karma melalui enam batin dan tiga pintu. Ibarat jendela, diri kita tidak memiliki eksistensi yang inheren. Jasmani dan batin kita bersifat sunya, seperti jendela kalau pilar-pilarnya dicopot maka jendelanya hilang. Dengan prinsip sunya pada diri sendiri ini, maka kita melihat tindakan melafalkan Sutra Hati juga merupakan sesuatu yang sunya sifatnya. Dan dengan prinsip yang sama pula, kita melihat keseluruhan samsara pada hakikatnya tidak memiliki eksistensi yang berdiri sendiri. Segala sesuatu pada hakikatnya adalah sunya.
* * * * * * * *
1. Berlindung dan membangkitkan batin pencerahan
2. Lafalkan Sutra Hati
3. Baca Doa Umur Panjang Yang Mulia Dagpo Rinpoche
* * * * * * * * *
1. Suhu Bhadra Ruci 2. Mellisa 3. Christine Linardy 4. David Chen 5. Harris K 6. Billy F 7. Ardy Pratama 8. Setiono 9. Nicky Jefri Aslim 10. Albert Hendriawan 11. Meri Susana 12. Tony Antonius Wijaya 13. Hardjati 14. Eddy Suwito 15. Renicha 16. Hanny Diana 17. Rika Lenawaty 18. Vivi Siskayanti 19. Karina Chandra 20. Candri Kamesvari 21. Azis Siswandi 22. Silvia 23. Cindy Pao 24. Christine Khu 25. Fitri 26. Rumin 27. Michael Chandra 28. Jiji Solida W 29. Bella Angelina W 30. Melyana 31. Sansan Diana 32. Vita Verdiana 33. Fedrik Oktafian 34. Suhalim 35. Sandry Cipta 36. Aveline 37. Suherni 38. Khus Chandra 39. Ratna Dewi 40. Naro Cahya 41. Edo Siskayanto 42. Ricky Oktanius 43. Andi 44. William Kristanto 45. Ivan 46. Herman Kosasih 47. Sapta 48. Martin 49. Hendri 50. Lawono 51. Yansen 52. Wen-wen 53. Antonio 54. YL Murni 55. YM Supe 56. YM Hendry 57. YL Jo 58. Charles tirta 59. YM Facong 60. YM Anton 61. Jonathan 62. Okie Satria 63. Agus Saputra 64. Anita Carolina Chandra 65. Sherly Herlina 66. Yulita 67. Lena Puspita 68. Yandi 69. Nia Triyuniastuti 70. Krisna Ann 71. Khus Indra 72. Leewan Yendi 73. Ratna Pribadi 74. Amri Zein 75. YL Lisa 76. Sri Riniati 77. Agnes 78. Barbara 79. Kho Sioe Tin 80. Hendra Gunawan 81. Arry 82. Christine (titin) 83. Wenu 84. Karin Phang 85. Agustini 86. Mariance 87. Lenvita 88. Andrew 89. Tien Mei 90. Rudy 91. Kenlie 92. Erwin 93. Felicia Shan 94. Royama 95. Nirmala |
96. Vina 97. Aryo 98. Tante Lia 99. Radi 100. Budi Dharma 101. Yulianti Kurnia 102. Yuyatdi 103. Johnson K 104. Susanty moon 105. Lenny Hidayat 106. Yo Gunawati 107. Hety 108. Mutiara Dewi 109. Lynda Erwan 110. William Wijaya 111. Eka Agustian 112. Erlina Erwan 113. Suryanti 114. Listya DSR 115. Sandi Tannu wijaya 116. Humala 117. Fery Widjadi 118. Eddy Harsono 119. Attha Surya Dharma 120. Frans Indrata 121. Netty 122. Kathrine Chandra 123. Jessica Chou 124. Parlin Adi Sugiarto 125. Justina 126. Susan Addyantina 127. Mely Susanty 128. Sylvia Yong 129. Yanto Tanuwijaya 130. Siska Suparmin 131. Fanny Anggraeni 132. Yanto Ciu 133. Siska Puspita 134. Jimmy Wilopo 135. Stepfina Porsalino 136. Sekar Dewi 137. Kumala Susanto 138. Jimmy Suhendra 139. Otto Hidori 140. Hendra Wijaya 141. Yenny Wijaya 142. Anna Cahyadi 143. Henry Wijaya 144. Kevin Fangdinata 145. Nero Cahya 146. Wani 147. Jessica Chandra 148. Ade Gunarta 149. Hendry Cahyadi 150. Wee Kiat 151. Budi Lie 152. Surianto 153. Joko Pramono 154. Herlina 155. Benny 156. Edi Susanto 157. Silvia Loren 158. Reni Therecia 159. Eva Chandra Winata 160. Setiawi Dharma 161. Rita 162. Jeffry 163. Suriefen 164. Agustinus Syamsudin 165. Dedy 166. Tifa Wijaya 167. Jap Boen Khim 168. Suryadi Palembang 169. Hendera 170. Lie Ting Me 171. Abdillah Sarfan 172. Devie 173. Mevy Fridayanti 174. Hendry 175. Felycia Metta G 176. Jessica Virginia 177. Monica Priscillia 178. Jacinda 179. Felicia Lavender 180. Putri Iskandi 181. Hendra Anda 182. Silvi Wilanda 183. Pebby Iskandi 184. Wenda 185. Ratna Juni Asih 186. Cynthia 187. Diwan 188. Lidianti 189. Albert Sasongko |