Alkisah, dalam sebuah perjalanan, Sang Bhagava bersama dengan Ananda dan rombongan bhiksu menjumpai seonggok tulang manusia di pinggir jalan. Sang Bhagava menghampiri onggokan ini dan beranjali dengan penuh hormat di hadapannya. Ananda kemudian bertanya kenapa Sang Bhagava melakukan hal tersebut. Sang Bhagava menjawab, “Onggokan tulang ini mungkin adalah para leluhur kita di kehidupan lampau. Mereka mungkin adalah orang tuaku dalam banyak kehidupan lampau. Itulah sebabnya sekarang aku bersujud.”
Kebaikan orang tua adalah besar dan penting dan perhatian mereka yang lemah lembut tidak pernah berhenti. Dari saat mereka bangun tiap pagi, pikiran mereka selalu tertuju pada anaknya. Apakah anak anak dekat atau jauh, orang tua selalu memikirkan mereka. Meski seorang ibu hidup hanya selama delapan puluh tahun, ia akan selalu mengkhawatirkan anaknya yang mungkin mencapai umur seratus tahun. Tahukah anda bilamana kebaikan rasa cinta yang demikian itu berakhir? Ia bahkan tak pernah berkurang hingga akhir hayat.
Lalu Ananda bertanya, “Bagaimanakah cara kita membalas kebaikan orang tua kita?” Sang Bhagava menjawab, “Bila ada seseorang yang mengangkat ayahnya dengan bahu kirinya dan ibunya dengan bahu kanannya, dan oleh karena beratnya menembus tulang sumsumnya hingga tulang-tulangnya hancur menjadi debu, dan orang tersebut mengelilingi puncak Semeru seratus ribu kalpa lamanya hingga darah yang keluar dari kakinya membasahi pergelangan kakinya, orang tersebut belum cukup membalas kebaikan yang mendalam dari orang tuanya.” Kesimpulannya, hanya dengan memberi kedua orang tua kita Dharma, kita bisa membalas kebaikan mereka.
Saat ini, lingkungan dan masyarakat kita semakin dipenuhi energi negatif, sedangkan kita butuh banyak sekali energi positif untuk perkembangan batin kita. Sebab utamanya bukan karena tak ada lagi orang baik, tapi karena orang baik belum muncul. Kita wajib menghasilkan orang-orang baik. Tak hanya satu-dua, namun berbilang-bilang orang baik. Dan tak ada tempat sebaik komunitas kecil seperti keluarga untuk mencapai tujuan kita ini: menghasilkan banyak orang baik dan menyebarkan energi positif di mana-mana. Alasannya, keluarga adalah bagian terpenting dari rangkaian kehidupan manusia. Membangun komunikasi yang baik, menjalin hubungan yang harmonis dengan setiap anggotanya, dan menyatakan rasa sayang dan cinta kita pada mereka – semua ini adalah prasyarat manusia untuk memenuhi kebutuhan sosio-kulturalnya dalam masyarakat.
Oleh karenanya, mari kita sambut Waisak tahun 2014 dengan bersandar sepenuhnya pada keluarga. Pertama, dengan mengingat kebaikan hati mereka, kita dapat menumbuhkan niat bajik dalam aktivitas dedikasi. Kedua, dengan dukungan dan sokongan mereka, kita memperoleh kondisi yang tepat untuk melakukan praktik spiritual.
Attha Sila memiliki kekuatan yang sangat besar guna menjamin kelahiran manusia dengan 8 kebebasan dan 10 Keberuntungan. Kebajikan ini akan berkali lipat jika dilakukan pada tanggal-tanggal tertentu dimana Buddha dan para Bodhisattva mencapai penerangan. Bulan Waisaka adalah puncak dimana seluruh kebajikan menjadi lengkap dan sempurna.
Melepas makhluk hidup merupakan kebaikan yang besar dan merupakan abhaya dana. Dengan kebajikan ini kita bisa mendedikasikannya untuk umur panjang dan kesehatan Guru kita, keluarga kita, dan kita sendiri, demi praktek Dharma kita.