Tidak terasa sudah tiga bulan berlalu sejak Bulan Bakti & Jasa untuk Tara Putih. Efeknya sangat luar biasa membantu kelancaran semua program KCI dan menjaga semangat komunitas, baik dari sisi pengumpulan kebajikan demi umur panjang Rinpoche maupun penggalangan dana. Terlepas dari halangan-halangan kecil, sebagian besar menunjukkan perkembangan yang positif.
Seperti yang telah diinformasikan sebelumnya, membangun sebuah komunitas dan biara demi banyak makhluk, membutuhkan karma baik besar. Membangun sesuatu yang besar, sudah tentu akan diiringi dengan halangan besar. Hanya dengan energi positif kolektif, bersama-sama berbuat bajik dan pengorbanan, akan dapat menghalau halangan tadi.
Perkembangan pembangunan biara secara khusus akan mendekati rampungnya tahap I yaitu pembelian tanah. Dalam waktu dua minggu ke depan sangat diharapkan terkumpulnya kebajikan agar dapat membantu rampungnya proses akuisisi tanah. Kedua pemilik tanah sedang dalam proses menyelesaikan perbedaan persepsi pembagian hasil penjualan.
Dalam kondisi seperti ini, Mentari Dharma Yang Mulia Dagpo Rinpoche menyarankan bahwa kita sebaiknya melakukan Puja Tara dan Pelindung Dharma sebanyak-banyaknya. Dengan bantuan dan perlindungan Tara beserta para Pelindung Dharma, kita harapkan dapat membantu kelancaran proses diskusi mereka dan menghalau segala bentuk halangan dan rintangan lainnya.
Dalam konteks kebangsaan, bulan Agustus adalah bulan yang identik dengan kemerdekaan. Bertepatan dengan Agustus, kita mengambil makna bahwa puja dan usaha mengumpulkan karma positif ini adalah dalam rangka memerdekakan kita dari mara, setan pengganggu, halangan dan semua karma buruk. Seperti kata Bung Karno, “Proklamasi kita selain melahirkan kemerdekaan, juga melahirkan dan menghidupkan kembali kepribadian bangsa Indonesia. Proklamasi adalah kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Karenanya, sebagai komunitas yang sadar akan hidup berkebangsaan, kita gunakan juga kumpulan energi positif ini untuk menyebarkan kedamaian dan ketentraman bagi diri sendiri, keluarga, komunitas, masyarakat, negara, regional dan dunia. Setelah melihat begitu banyak fenomena sosial, sudah waktunya komunitas kita memberikan perhatian khusus dan membangun kepedulian sosial kita terhadap sesama secara internal dan eksternal ke masyarakat. Luruhkan batasan dan perasaan berbeda, bangun rasa saling percaya, keterbukaan dan semangat kebersamaan dalam kebajikan. Hanya dengan cara ini, kita dapat memberikan kontribusi konkrit dimulai dari transformasi pikiran, sikap, dan akhirnya perilaku kita.