Saat ini, Rumah Edukasi menghadapi kesulitan dana, sebesar Rp. 20 juta, untuk melanjutkan kontrakan rumah yang akan berakhir November 2011. Kami berharap dukungan dan partisipasi dari semua pihak untuk mendukung kegiatan Rumah Edukasi.
Sebelumnya, saya ingin berbagi sedikit cerita dari Rumah Edukasi, yang mana menyangkut sebuah isu penting di Indonesia, yaitu pendidikan. Cerita ini adalah fakta yang memprihatinkan dan patut mendapat perhatian banyak orang.
Rumah Edukasi adalah sebuah tempat yang memberikan fasilitas pendidikan berupa pengajaran tambahan (semacam les) secara swadaya kepada anak-anak sekitar lingkungan Sukajadi, Bandung. Lingkungan tersebut memang bukan merupakan lingkungan yang terbelakang. Namun perkembangan kota yang pesat di Bandung membuat masyarakat mengalami kemunduran sosial. Sebagian masyarakat dapat dikatakan mengalami kemiskinan relatif. Dengan kondisi masyarakat yang demikian, perkembangan anak-anak kebanyakan terabaikan.
Pendidikan di Indonesia masih belum merata. Peran pemerintah dalam menangani masalah-masalah sosial dan pendidikan tak kunjung memberikan pencerahan. Beberapa sekolah negeri masih jauh dari kualitas. Banyak orang tua murid berkomentar tentang gurunya tidak bisa mengajar dengan baik. Namun apa daya mereka, pendidikan di Indonesia telah menjadi komoditas pasar dan semakin mahal. Selain guru, buku pun menjadi persoalan. Pasokan buku pelajaran dari BOS juga tidak merata. Tidak semua anak memiliki buku pelajaran. Jadi bagaimana mereka belajar? Anak-anak tidak tahu apa yang diajarkan dan apa yang harus dipelajari.
Pendidikan di Indonesia semakin kehilangan arah. Tanpa maksud mencela atau mencoreng nama buruk berbagai pihak, namun inilah fakta dari Rumah Edukasi yang harus diketahui banyak orang. Seorang murid SMP mengaku di hadapan saya bahwa nilai matematikanya kurang bagus dan meminta saya memberikan waktu tambahan untuk belajar. Setelah memberikan pengajaran khusus, saya sangat terkejut bahwa dia belum menghafal perkalian dengan baik. Jadi bagaimana dia dapat mengerjakan soal FPB, KPK, Pecahan dan lainnya. Fakta lainnya adalah beberapa anak kelas 5 SD masih sangat lamban dalam mengerjakan soal operasi hitungan dasar, seperti 17 kurang 9 hasilnya berapa. Dalam hati saya mempertanyakan bagaimana mereka bisa naik kelas dan lulus UN? Dan kenyataannya mereka naik kelas dan lulus UN.
Rumah Edukasi telah berusaha keras selama 3 bulan belakangan ini. Dengan bantuan beberapa pihak, kami dapat mengontrak sebuah rumah selama 4 bulan sampai November 2011. Hingga sekarang, kami memiliki 154 anak didik dengan jenjang pendidikan TK sampai SMA. Masih banyak orang tua yang ingin mendaftarkan anaknya, namun apa daya kami, rumahnya tidak muat lagi. Tanpa mengecewakan mereka, kami pun merancang program kegiatan yang bersifat tidak rutin agar semua anak yang belum bergabung, dapat menikmati fasilitas Rumah Edukasi yang mempunyai visi besar memberikan pendidikan yang berkualitas kepada masyarakat.
Cerita-cerita singkat di atas memberikan pesan betapa beruntungnya kita semua memperoleh pendidikan yang baik di lingkungan keluarga dan di sekolah. Melihat semangat belajar anak-anak, Rumah Edukasi pun berani mengambil langkah ‘kecil-kecilan’ sebagai sebuah tindakan alternatif untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik. Langkah ‘kecil-kecilan’ Rumah Edukasi ini pun sangat membutuhkan dukungan dari kita semua baik secara materi muapun non materi.Dukungan dan partisipasi anda pasti sangat berarti bagi Reza, Sultan, M.Nur, Ranti dan anak-anak lainnya.
Mari berpartisipasi bersama Rumah Edukasi.
Ulurkan tangan anda demi kelangsungan kegiatan Rumah Edukasi.
Dana dapat ditranfer ke rekening:
BCA 5170251573 an.SUNIATY
Info dan konfimasi ke : +62818 09060959 (Suniaty)
Email: suniaty_tj@yahoo.com
Alamat Rumah Edukasi: Jl. Bijaksana I No. 7, Bandung, Jawa Barat, Indonesia