Hari ini, ada yang istimewa semenjak siang hari di center. Istana payung perak sudah mulai nampak kesibukannya, beberapa anak-anak 2008 dan dibantu dengan penghuni Center bersama-sama membereskan, membersihkan dan mempersiapkan istana payung perak untuk persiapan puja menjelang Waisak di malam harinya. Ketika malam hari tiba, ratusan nyala lilin menghiasi center, terutama dari pintu masuk gapura center hingga ke pintu masuk center dan ke pintu masuk istana payung perak. Istana payung perak juga nampak beda, altar penuh dengan bunga yang indah nan mewangi serta tidak lupa cahaya lampu yang berkilauan turut menghiasi altar.
Puja-pun dimulai dengan menggunakan buku puja Kidung Manggala Bhakti untuk pertama kalinya. Setelah doa untuk Guru Silsilah (versi panjang), para Yang Luhur memberikan sedikit wejangan kepada seluruh makhluk yang hadir di Istana Payung perak, terutama civitas KCB. YL Arip mengingatkan bahwa kehidupan sangatlah cepat berlalu, YL Supendi mengulas esensi penting yang perlu diingat waktu Waisak, dan YL Pin menceritakan pentingnya Waisak dari sudut pandang historis bagi seluruh civitas yang hadir saat itu.
Sebenarnya apa yang perlu dirayakan secara Buddhis pada Waisak?
Apakah Buddha pernah mengatakan untuk merayakan hari raya Waisak?
Karena, inti Waisak adalah bahan utama perenungan dan pengingat bagi kita semua bahwa semua makhluk mempunyai kesempatan untuk menjadi Buddha, terutama manusia dan hal tersebut sudah dibuktikan, diajarkan, dan bahkan dipraktekkan sekali lagi oleh Buddha.
“Mengetahui betapa sulitnya diperoleh,
Anda tidak akan hidup bermalas-malas-an,
memahami besar nilainya,
Anda tidak akan mau menghabiskan waktu tanpa arti,
merenungkan kematian,
Anda akan bersiap-siap untuk kehidupan yang akan datang,
mempertimbangkan sebab-akibat,
Anda akan berhenti bertindak sembrono”
Lama Tsongkhapa
[Albert]