|
5 titik tersebut diantaranya adalah :
a. ITB (5-8Mei)
b. Unpad(hanya 5Mei)
c. Unpar(5-6Mei)
d. Vihara Buddhagaya(11Mei)
e. Vihara Yasodhara(13Mei)
Aksi penggalangan massa cap 10.000 tangan sebagai bentuk dukungan pelestarian Borobudur berjalan sangat tertib dan damai di salah satu titik kampanye Universitas Katolik Parahyangan. Setelah mendapatkan izin pada tanggal 24 April 2008 dari Bapak dekan FISIP dan BSP(Biro Sarana dan Prasarana) untuk mengadakan kampanye di Wind Tunnel (hotspot berkumpulnya anak-anak Unpar),Kampanye ini dimulai di hari pertamanya yaitu pada tanggal 5 Mei 2008 pukul 08.30 pagi hari. Awalnya sebelum kampanye dimulai, terlebih dahulu beberapa tim inti kampanye telah tiba dilokasi untuk mempersiapkan segala perlengkapan kampanye beserta dekorasi seperti menggantung banner-banner indoWYN setinggi-tingginya dan sepenuh-penuhnya di antara 2 tiang tembok penyangga. Kemudian peminjaman meja dan beberapa kursi dari kantor BSP pun didapatkan, meja kita lakukan untuk registrasi dan pengolesan cap tangan. Dan juga sibuk mempersiapkan ember berisi air penuh sebagai media untuk mencuci tangan, tidak lupa dibawah ember tersebut dialaskan trash bag besar untuk menghindari tercecernya air-air. Pada hari pertama kita putuskan untuk tidak membagikan pin, karena mengingat hanya dijatah 70. Kami mengingat bahwa untuk membagikan kepada anggota tim inti kampanye saja sudah 15orang, belum lagi para anggota KCB kurang lebih 50. Namun dengan tidak dibagikannya pin, bukan berarti pada hari pertama tidak ada yang ingin menjadi anggota diwebsite indoWYN. Tetapi banyak juga yang antusias meskipun tanpa iming-iming hadiah pin. Hari pertama ini dilaksanakan oleh tim kampanye yang mengenakan atribut kaos serba putih dan topi IndoWYN.
Kesan yang dirasakan pada kampanye hari pertama adalah tiba-tiba muncul banyak sukarelawan yang membantu jalannya proses kampanye, walaupun belum terlalu kenal dengan mereka, tetapi dengan motivasi bahwa mereka ingin membantu dan sedang tidak ada kuliah. Kita sebagai tim kampanye merasa senang sekali. Tim kampanye di Universitas Katolik Parahyangan ini menggunakan strategi dengan membagi 4 job description yang telah ditetapkan, adapun job descriptionnya adalah sebagai berikut:
a. Marketing, tugasnya adalah memegang segenggam brosur Indowyn dan berusaha mengajak orang untuk ikut berpartisipasi dalam penggalangan cap 10.000 tangan. (4-5orang)
b.Pengoles cairan cap (GL Monomater TW) karena kita merasa tidak perlu menggunakan kuas dan lebih efisien langsung menggunakan jari dan mengoleskannya kepada peserta (lebih cepat). (2-3orang)
c.Pengatur cap tangan, setelah tangan peserta diolesi warna sesuai dengan keinginan mereka, pengatur cap mengatur tempat dimana peserta harus mengecap tangannya agar hasil capnya tidak sembarangan.(2-3orang)
Pada awal waktu dijalankannya kampanye, job description dari keseluruhan tim masih kurang terspesialisasi. Karena membludaknya peserta yang ingin mengecap, tim marketing terkadang bisa menjadi pengoles dan demikian juga sebaliknya. Awalnya banyak peserta yang ragu bahwa cat yang digunakan untuk cap tangan dapat bersih dari tangan, namun setelah penjelasan dari marketing dan pembuktian bahwa mudah hilang, mereka pun percaya.
Kampanye pada hari pertama pun ditutup pada pukul 18.00 sore dengan jumlah cap tangan sebanyak 403 dalam 4banner. Cap tangan telah diusahakan semepet mungkin namun sulit untuk 1banner 150 cap tangan. Termasuk didalamnya cap tangan dari 2 orang satpam yang tiba-tiba datang dan ingin turut berkontribusi. Sebelum menutup counter pada hari pertama, seluruh perlengkapan kampanye pun dilepas dan dititipkan di kos-kosan teman terdekat agar keesokan tidak perlu repot-repot membawanya jauh-jauh dari rumah. Pada hari kedua counter kampanye dibuka pada jam 09.00, keadaan kampanye tidak jauh beda pada hari pertama, namun pada hari kedua ini lebih spesial karena Bandung diguyur hujan deras tiba-tiba dan untung saja Wind Tunnel indoor namun karena anginnya kencang maka sedikit kecipratan hingga akhirnya seluruh tim kewalahan untuk menggeser meja-meja counter. Spesial lainnya adalah pada hari kedua ini ada dosen dari fakultas seni rupa Universitas Pendidikan Indonesia datang dan turut memberikan kontribusi. Bapak dosen ini ternyata lahir diMagelang dan beliau sedikit menceritakan Nilai-nilai Borobudur yang sangat berkesan bagi dirinya. Beliau juga sangat mengacungkan jempol bagi IndoWYN yang melakukan aksi pelestarian ini, tidak lupa diakhir cuap-cuapnya, beliau juga menyuguhkan cap tangannya di puncak stupa Borobudur. Pesan beliau terhadap seluruh tim kampanye adalah bagaimanapun juga budaya kita merupakan nyawa kita, jika kita kehilangannya sama saja kita tidak bernyawa.
Spesial yang lainnya adalah pad ahari kedua Unpar kedatangan wartawan RRI, mereka sempat melakukan wawancara kepada Aji Darius salah satu anggota tim kampanye, wawancara diwakilkan aji karena pada saat itu ketua kampanye setempat sedang kuliah dan kemudian pada sore harinya berita tentang kampanye IndoWYN pun disiarkan berulang-ulang pada jam sibuk.
Hari kedua pun ditutup pada pukul 17.30 karena keadaan Wind Tunnel yang sudah sepi. Kampanye diakhiri dengan traktiran minuman jus dan makanan ringan disore hari.
Di Unpad, dalam sehari sungguh luar biasa karena mereka berhasil mendapatkan 1009 cap tangan di 7 spanduk.Berbeda dengan ITB, ITB membutuhkan waktu 3hari untuk mengisi 12 spanduk dan 1100an cap tangan. Diunpar(termasuk KCB) sendiri dalam 2 hari terkumpul kurang lebih 700cap tangan. Mari kita lihat seberapa besar jumlah cap tangan yang diperoleh Vihara Buddhagaya dan Vihara Yasodhara.[iin]
|