Setibanya di Situs Muara Jambi, Kami mengunjungi museum yang terdapat di dalam kompleks candi. Banyak benda peninggalan bersejarah yang terdapat di sana, mulai dari batu berukir, rupang Prajna Paramitha, kendi, guci, alat penumbuk, dan dilengkapi dengan peta lokasi penemuan candi-candi yang terdapat di daerah tersebut. Situs Muara Jambi merupakan kompleks candi terluas di Indonesia, namun kondisinya sangat menyedihkan. Pemugaran candi ini belum terlaksana dengan baik, sehingga kurang menarik minat pengunjung. Situs Muara Jambi terdiri dari beberapa bangunan yang letaknya agak berjauhan satu dengan lainnya, sehingga dari satu candi menuju candi lainnya kita perlu menempuh perjalanan cukup jauh. Namun ada satu bangunan candi utama, yang biasanya menjadi tempat diadakan Waisak Nasional. Pada saat perayaan Waisak diadakan di tempat ini, para pendatang dapat menempuh dua jalur alternatif untuk mencapai Situs Muara Jambi, yaitu jalur darat dan perairan.
Setelah melakukan puja dan pradaksina stupa, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Candi Kedaton. Candi ini letaknya tidak jauh dari kompleks Candi Tinggi (hanya beberapa menit menempuh perjalanan). Perjalanan menuju candi ini harus melewati anak sungai Batanghari yang lumayan lebar. Candi ini terdiri dari satu bangunan utama. Keunikan candi ini adalah banyaknya ditemukan batu-batuan di sekitar candi. Menurut kepercayaan warga sekitar, batu-batuan tersebut tak kunjung habis meskipun telah banyak diambil dan dikeluarkan dari candi. Kondisi candi ini lebih memprihatinkan, karena belum tampak bentuknya.
Demikianlah liputan perjalanan ke Situs Muara Jambi. Suhu berharap bahwa suatu hari nanti, kita bisa bersama-sama mengadakan tour ke Situs Muara Jambi.
Gambar-gambar dari liputan tersebut dapat dilihat di gallery.